PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Direktorat Jendral Aptika Kementrian Kominfo RI bersama Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Muhammadiyah Riau (Umri), Selasa (13/6/2023) gelar rangkaian kegiatan bersama.
Diawali penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Dirjen Aptika Kominfo RI dengan Rektor Umri serta penandatanganan Agreement Implementation (AI) Dirjen Aptika Kominfo RI dengan Fikom Umri yang dilanjutkan Kuliah Umum Literasi Digital dengan narasumber Direktur Program Literasi Digital Sektor Pendidikayn Kominfo RI, Bambang Tri Santoso.
Setelahnya dilanjutkan dengan Seminar Literasi Digital dengan narasumber Dekan Fikom Umri Jayus SSos MIKom, Pandu Digital Utama Fajar Eri Dianto, Pandu Digital Madya Agus Andira dan Relawan Tik Riau Ary Sandy. Kegiatan diakhiri Wokshop Artificial Intelligence for Communication dengan narasumber Assy’ari Abdullah SSos MIKom dan pembentukan Pandu Digital Purwa.
Hadir pada kegiatan itu Rektor Umri Dr H Saidul Amin MA, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Jayus SSos MIKom, serta 160 mahasiswa Ilmu Komunikasi Umri sebagai peserta
Dalam sambutannya Rektor Umri mengatakan Indonesia saat ini memiliki pengguna internet yang besar. Besarnya jumlah pengguna internet itu tentu menjadi peluang bisnis yang besar dan berkembang terus hingga tahun 2025.
“Pengguna internet hari ini diperkirakan hampir mencapai 215 juta jiwa sementara bisnis pada tahun 2025 akan naik pada angka 255 miliar dolar, jadi jika kita tidak memiliki bisnis digital yang canggih maka kesempatan itu diambil oleh negara lain yang berpotensi,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa kampus dapat dinilai bagus jika sudah memiliki digitalisasi yang mumpuni. “Saya tertarik untuk memanfaatkan sistem digital karena disini ada empat pilar yang luar biasa yang terpenting adalah digital culture,” tambahnya.
Disamping itu ia juga mengingatkan agar para masyarakat terutama mahasiswa tidak terlambat dalam beradaptasi dengan digitalisasi.
“Saya berharap mahasiswa dapat mengikuti seminar dan kuliah umum ini dengan baik karena kita berbicara tentang masa depan jika kita tidak punya kesiapan kita akan tertinggal seperti orang yang hidup di jaman dahulu, selain itu saya juga menyampaikan bahwa dekan yang cerdas adalah dekan yang mampu memfasilitasi mahasiswanya untuk kesiapan dimasa yang akan datang,” pungkasnya.
Direktur Literasi Digital sektor Pendidikan Bambang Tri Santoso, mengatakan kuliah umum saat ini akan berfokus pada empat pilar.
“Saat ini kita akan mendalami digital literasi, digital ethics, digital safety, digital culture yang mana nanti mahasiswa dapat memiliki pengetahuan lebih sehingga dapat mencari peluang ketika berada di dunia kerja,” ujarnya saat menyampaikan materi.
Ia juga mengatakan masyarakat juga harus jeli melihat peluang di bidang ekonomi hal tersebut tentunya memerlukan pemahaman di bidang literasi digital.
“Jika pemerintahnya sudah digital maka masyarakat juga harus digital, nanti akan tercipta ending yang dapat meningkatkan nilai ekonomi digital dalam rangka mengingkatkan insentif peningkatan taraf hidup masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu Dekan Fikom Umri Jayus SSos MIKom mengatakan bahwa saat ini banjir informasi atau information overload menyebar begitu cepat di berbagai media. Berbagai macam informasi bercampur baur setiap waktu.
“Siapapun bisa menjadi korban atau pelaku penyebaran informasi itu. Dibutuhkan kecakapan untuk memilah dan memilih manakah informasi yang benar, baik, samar-samar, tidak baik, bohong, negatif bahkan fitnah. Karenanya dibutuhkan kecakapan untuk memilah dan memilihnya” jelas Jayus.
Ia juga menyebutkan komitmen kampus untuk turut serta memberikan edukasi dan literasi.
“Tentu kita mendukung langkah pemerintah melalui gerakan Literasi Digital untuk menjadikan masyarakat agar makin cakap digital. Sejak setahun lalu kita sudah implementasikan melalui penyelenggaraan mata kuliah Literasi Digital di kelas. Selain itu, dukungan kegiatan yang digagas oleh kementrian Komunikasi dan Informatika juga dilakukan melalui kegiatan Kuliah Umum dan Seminar Literasi Digital, Workshop hingga pembentukan “Pandu Digital Purwa” jelasnya.
Jayus juga menyebutkan para peserta antusias mengikuti rangkaian kegiatan sejak pukul 09.00 hingga pukul 14.00 Wib. Seluruh peserta kemudian mengikuti ujian secara online dan beberapa diantarnya lulus menjadi Pandu Digital Badge Merah dari Kementrian Kominfo.