Meminta Ampun kepada Allah

Meminta Ampun kepada Allah

Foto Ilustrasi

Meminta Ampun kepada Allah

Oleh: Donny Syofyan

Pada tulisan ini saya ingin mengetengahkan bagaimana Allah menunjukkan jalan kepada hamba-Nya untuk memohon ampunan kepada-Nya. Seringkali orang-orang putus asa setelah mengerjakan dosa. Mereka tidak tahu harus berbuat apa dan bahkan tidak tahu apakah Allah sudi mengampuni mereka. Dalam Al-Quran, Allah tidak hanya menunjukkan bahwa Dia maha mengampuni tetapi juga menunjukkan bagaimana seyogianya kita memohon ampunan-Nya. Allah mengampuni dan menunjukkan kepada kita bagaimana Dia mengampuni.

Dalam Al-Quran, kita bisa membaca kisah Nabi Adam yang mencari ampunan Allah. Ini menyuguhkan pelajaran bahwa manusia akan jatuh dan gagal dari waktu ke waktu, tetapi Allah berkenan mengangkat kita ketika kita gagal dan membawa kita melangkah ke depan. Tuhan bersedia menjemput kita. Dalam surah Thaha ayat 20, kita menemukan setelah Adam melakukan dosa, Tuhan mengampuni Adam, “…kemudian Tuhannya tetap memilih dia sebagai khalifah. Ketika dia bertobat dan memohon ampun, maka dia menerima tobatnya dan memberinya petunjuk.”

Jadi apa yang dikatakan Allah kepada kita? Artinya Allah tidak meninggalkan beban dosa pada Adam dan anak cucunya, melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya. Pada surah Al-Baqarah ayat ke-37 Allah menunjukkan belas kasih dan ampunan-Nya kepada Adam, “Adam lalu menerima beberapa kata dari Tuhannya, maka Dia menerima tobatnya. Sungguh Dia maha penerima tobat, lagi maha penyayang” Dan ‘beberapa kata’itu sebenarnya ditemukan dalam surah Al-A`raf ayat ke-23. Kata-kata ini sangat sering dibaca oleh umat Islam hingga hari ini. Kita membacanya dalam setiap doa, “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”

Lewat Al-Quran kita diajarkan secara khusus bahwa ikhtiar mencari pengampunan Tuhan itu lewat tiga hal. Dalam surah Al Furqan ayat ke-70, Allah berfirman,”…. kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” Dari ayat ini, ada tiga hal yang mesti dijalankan bahwa kita kembali kepada Allah susai berbuat dosa; bertobat, beriman kepada-Nya dan mengerjakan kebajikan.

Para ulama melihat totalitas pesan dalam Al -Quran dan Hadis untuk menyusun beberapa aturan dalam menggampai ampunan Ilahi. Langkah-langkahnya sebagai berikut. Pertama dimulai dengan penyesalan. Mohonlah ampun kepada Allah. Jika Anda telah menyakiti orang lain, perbaiki itu dulu dengan meminta maaf karena Anda harus memperbaiki kerugian yang telah Anda timbulkan pada orang lain sebelum meminta ampunan kepada Allah. Memang tidak selalu dalam urutan itu, tetapi Anda harus melakukan keduanya.

Meminta ampun kepada Tuhan saja tidak memperbaiki kesalahan yang telah Anda lakukan kepada orang lain. Anda hanya beroleh ampunan dari Allah. Allah akan membebaskan Anda dari tanggung jawab atas apa yang telah Anda lakukan terhadap aturan dan hukum-Nya. Tapi Anda masih berhutang sesuatu pada orang lain. Anda harus membayarnya atau Anda menyakiti seseorang. Anda harus memperbaikinya. Anda harus menebus kesalahan. Dan kemudian menindaklanjuti dengan melakukan perbuatan baik (ihsân). Dan tentu saja, Anda mesti bertekad untuk tidak kembali berbuat dosa itu lagi.

Ini adalah langkah-langkahnya. Jika kita mengikuti langkah-langkah ini, maka kita yakin bahwa kita mendapatkan ampunan Allah. Ini memungkinkan kita untuk menjauh dari dosa, berjalan menjauh darinya, merasa kuat untuk terus melangkah maju menatap masa depan. Lalu lakukan perbuatan baik dan jadikanlah dunia sebagai tempat yang lebih baik sebagai  ladang amal bagi kita. Ini berarti bahwa umat Islam dapat diberdayakan untuk melakukan perbuatan baik, tidak dibebani dengan dosa dan keputusasaan. Itu berarti bahwa kita dapat memaafkan orang lain, mengetahui bahwa Tuhan mengampuni kita, dan kita memiliki jalan yang jelas untuk mencari ampunan dari Tuhan. Wallâhu a`lam.

Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Exit mobile version