YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Salahsatu cara untuk peningkatan produktivitas karyawan adalah dengan meniadakan terjadinya kecelakaan dan pemeliharaan Kesehatan di tempat kerja. Dua factor ini, kecelakan dan Kesehatan kerja (K3) saat ini menjadi perhatian utama semua pengusaha, terutama pemerintah.
Menurut catatan BPJS ketenagakerjaan, jumlah pekerja yang mengalami fatality akibat Kecelakaan Kerja (KK)/Penyakit Akibat Kerja (PAK) menurun dari 4.007 orang di tahun 2019 menjadi 3.410 di tahun 2020 dan meningkat lagi menjadi 6.552 di tahun 2021. Kenaikan ini tentu saja akan mengurangi produktivitas secara nasional.
Untuk itulah pemerintah telah berusaha untuk menekan jumlah KK/PAK melalui penerbitan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Permenaker No 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3).
Begitu pula peran swasta juga diminta Pemerintah dalam mensosialisasikan pelaksanaan K3 bagi setiap pengusaha, sehingga kesadaran akan pentingnya pelaksanaan dan penerapan K3 dalam usahanya, semakin meningkat.
Dalam rangka untuk membantu Pemerintah dan UMKM dalam penerapan K3 ini, tim dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FEB UMY) melakukan sosialisasi penerapan K3 di Perusahaan cetak K5 Offset. Hal ini menjadi tempat pengabdian bagi dosen manajemen, yaitu Edi Supriyono, Imam Bintoro, dan Sukardi.
Bentuk pengabdian yang dilakukan adalah penyuluhan tentang pemahaman K3, dan penerapan K3. Dan ini telah dilaksanakan pada hari Sabtu (27/5), di Rumah produksi, Brajan, RT. 05, Tamantirta, Kasihan.
“Pengabdian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman K3 pekerja serta menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan aman” ujar Edi. Sementara Imam menambahkan bahwa tujuan lain dari pengabdian ini adalah pengelola bisa menerapkan program K3 dalam setiap kegiatan produksinya, sehingga potensi munculnya kecelakaan kerja dapat diantisipasi, serta kesehatan karyawan dapat terjaga.
Hasil dari penyuluhan tersebut adalah pengelola menjadi paham dan menyadari betapa pentingnya K3 dalam dunia kerja, serta munculnya keinginan untuk menerapkan K3 dalam kegiatan produksinya.