SRAGEN, Suara Muhammadiyah – Sekolah Menengah Atas (SMA) Trensains Muhammadiyah Sragen adalah sekolah dengan basis pesantren dengan genre baru yaitu pesantren sains. Gambaran sederhananya, jika umumnya pesantren mengharapkan alumninya menjadi ulama syariah, maka alumni Trensains adalah lahirnya ulama-ulama yang memiliki spesialisasi di bidang sains kealaman yang mempunyai basis al-Qur’an, kedalaman filosofis serta keluhuran akhlak.
Hal ini terpampang dalam visi Trensains yaitu Lahirnya generasi yang memegang teguh Al-Qur’an dan As-Sunnah, mencintai dan mengembangkan sains, serta memiliki kedalaman filosofis dan keluhuran akhlak. Harapan kedepannya, alumni trensains mampu menjadi peraih nobel dalam bidang sains, menjadi promotor inovasi sains dan teknologi, dan menjadi ilmuwan islam yang berpengaruh pada kemajuan IPTEK masa depan.
Keseriusan Trensains dalam riset atau penelitian juga tertuang secara rinci pada misi dan tujuannya. Pada salah satu misinya menyedikan lingkungan bagi berkembangnya sikap ilmiah, berfikir logis filosofis dan tanggap serta menyelami alam baik materi maupun imateri dengan berbagai fenomenanya. Adapun tujuan Trensains yang sesuai dengan penelitian yaitu menjadi lembaga rujukan dalam penerapan “Sains Islam” dalam dunia Pendidikan dan menjadi lembaga pusat kajian dan penelitian sains dan peradaban islam.
Dari misi dan dua tujuan yang memfokuskan pada penerapan islam dan pusat kajian serta penelitian sains ini, Trensains memiliki ciri khas penelitian yang tidak sama dengan sekolah pada umumnya yaitu penelitian integrasi Sains dan Quran.
Kulturisasi dan strukturisasi riset di SMA Trensains sudah berjalan sejak Trensains lahir 10 tahun yang lalu. Namun, kulturisasi dan strukturisasi riset berwujud jelas sejak tiga tahun terakhir dengan pengembangan kurikulum Nasional dengan modifikasi STEM. Strukturisasi berwujud munculnya mata pelajaran riset dan riset dijadikan standar kelulusan sekolah. Mata pelajaran riset dimunculkan di kelas XI dan siswa diwajibkan membuat satu karya tulis ilmiah dalam bentuk artikel hasil penelitian integrasi sains dan quran di kelas XI. Sedangkan kulturisasi dengan mengesahkan komunitas TYRA (Trensains Young Researcher Association), terbit artikel pada jurnal, membukukan hasil penelitian layaknya proceeding, dan club riset.
“STEM menjadi bagian paling penting dalam implementasi riset di sekolah kami, semua penelitian yang dibuat oleh siswa didasarkan pada pemecahan masalah lingkungan”, ujar Agus Widayoko selaku waka kurikulum SMA Trensains Muhammadiyah Sragen. “Konsep yang kita terapkan adalah siswa mampu menyelesaikan masalah lingkungan dengan STEM sebagai tinjauan berfikirnya dan ayat – ayat Al-Quarn yang sesuai dengan penelitian tersebut mampu dijelaskan dengan baik”, imbuhnya.
Terpilihnya Trensains menjadi sekolah SEMBARI dari BRIN tidak terlepas dari banyak pihak, salah satunya dukungan terbesar dari Majelis Dikdasmen PNF Muhammadiyah. “Trensains diberikan kesempatan untuk belajar ke Nanyang Polytechnic International Singapura untuk memperdalam STEM beberapa waktu lalu”, ujar Sunardi sebagai kepala sekolah. “Kami juga mulai melakukan ekspansi untuk mempertajam STEM ke beberapa Lembaga Riset lainnya, karena STEM sangat cocok untuk mengembangkan Trensains yang merupakan sekolah berbasis sains dan quran”, imbuhnya.
Trensains terpilih pada program Sembari oleh BRIN dengan kategori sekolah yang dinyatakan sudah berpengalaman. Kesempatan ini akan dimanfaatkan dengan baik untuk meunjukkan keseriusan Trensains dalam mencetak ilmuwan islam masa depan dan menjadikan Trensains sebagai pusat kajian penelitian islam.
SEMBARI merupakan program yang bagus dengan fokus membumikan penelitian pada sekolah atau madrasah. Program Sembari sangat cocok dengan visi misi Trensains. Melalui program SEMBARI kami berharap bisa memperoleh pengakuan secara nasional menjadi sekolah rujukan riset, bisa belajar dari berbagai sumber lain terkait penelitain, dan bisa sharing dengan sekolah lain yang sedang mengembangkan riset.