Mengembangkan Pesantren perlu Pikiran Modern
BANYUMAS, Suara Muhammadiyah – Ketua PWM Jawa Tengah Tafsir didaulat menjadi pembicara Tabligh Akbar dalam rangka Milad ke-15 Pondok Pesantren Modern (PPM) Zam-Zam Muhammadiyah Cilongok Banyumas yang berlangsung di Kampus 2 Pondok Putri, Sabtu (17/06/2023).
Di hadapan jajaran pimpinan, Badan Pembina Pesantren (BPP), asatidz, tamu undangan, serta ribuan hadirin, Tafsir mengajak PPM Zam-Zam untuk mampu bersaing secara global di era teknologi yang berkembang pesat, dengan tetap memadukan pola pikir modern, tetapi tidak meninggalkan akar budaya lokal sebagai salah satu ciri Muhammadiyah.
“Silakan berpikir semodern mungkin, tetapi jangan tercerabut dari akar budayanya. Akar budaya sebagai Indonesia, akar budaya sebagai Banyumas dengan akidah Islam. Berfikir semaju mungkin, itulah salah satu ciri Muhammadiyah. Orientasi persyarikatan Muhammadiyah adalah dengan tetap berdasarkan al Qur’an dan hadis yang tak sekadar menghidupkan masa lalu, tetapi juga untuk meraih masa depan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa PPM Zam-Zam di usianya yang cukup muda, yang masih 15 tahun, dengan dukungan dari persyarikatan Muhammadiyah Daerah Banyumas, Badan Pembina, dan PCM Cilongok, sampai kini telah menempati nomor 1 pesantren Muhammadiyah terbesar di Jawa Tengah dan sebagai Pesantren Muhammadiyah terbesar se-Indonesia. Maka agar PPM Zam-Zam langgeng, harus mampu bersaing secara global di era teknologi yang berkembang pesat ini, dengan tetap memadukan pola berfikir se-modern mungkin, tetapi tidak meninggalkan akar budaya lokal sebagai salah satu ciri Muhammadiyah, ungkapnya.
Direktur Pondok, Kyai Arif Fauzi, Lc, M.Pd menyampaikan bahwa dalam rangkaian kegiatan Milad dan kegiatan pra-Musycab Muhammadiyah Cilongok ini, selain menggelar Pengajian Akbar, juga diadakan berbagai perlombaan antar santri dan asatidz, pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat umum oleh para dokter, donor darah Bersama PMI Banyumas, santunan kepada anak yatim dan warga kurang mampu oleh Lazismu KL Zam-Zam, panggung seni, nonton bareng film “Dua Ulama” dan Jalan Sehat dengan hadiah utama sepeda motor.
Kyai Arif juga melaporkan atas perkembangan pesantren yang dipimpinnya. “Kita juga patut bersyukur bahwa anak-anak kita bukan hanya mondok di pesantren saja, melainkan juga melanjutkan studi setelah tamat SMA ke perguruan tinggi di dalam dan luar negeri,” jelasanya.
Keterserapan para alumni juga sangat tinggi. Lima alumni sedang menunggu hasil untuk dikader by desain ke Universitas di Madinah agar mereka menjadi calon-calon ulama dan zu’ama, sekaligus untuk menjawab atas kebutuhan ketersediaan ulama di Muhammadiyah yang masih minim. PPM Zam-Zam menjawab tantangan itu dengan selalu memperbaharui program-programnya, seperti adanya kelas khusus da’i. Melalui program ini mereka didesain untuk menjadi kader persyarikatan dan kader bangsa. Agar selain unggul sebagai ulama, mereka juga memiliki jiwa intelek.
Ketua Badan Pembina Pesantren (BPP) sekaligus Ketua PCM Cilongok, H. Casiwan HS berharap kegiatan semarak milad ini semakin membawa kemajuan dan kualitas PPM Zam-Zam yang diberkahi oleh Allah. Ia juga menyampaikan bahwa selain pesantren, semua program yang didirikan oleh PCM Cilongok menggunakan nama Zam-Zam. Hal itu terinspirasi bahwa nama Zam-Zam dikenal luas baik masyarakat Indonesaia, bahkan dunia.
“Limabelas tahun lalu, tepatnya 17 Juni 2008, modal mendirikan pesantren dengan penuh semangat, optimis, penuh kerja keras. Ketika itu PCM Cilongok memiliki lima program, salah satunya Radio Dakwah Zam-Zam sebagai rintisan Pesantren Zam-Zam,” kata H. Casiwan.
Sementara Ketua PDM Banyumas, KH. Drs. M. Djohar, M.Pd dalam sambutannya dengan menganalogikan sebuah hadis riwayat Imam Tirmidzi, yang artinya, “Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan bagus amal perbuatannya. Dan sejelek-jelek manusia adalah orang yang panjang umurnya namun buruk amal perbuatannya.”
“Kalau saya terapkan di Zam-Zam, khaerummahadi, washala ‘umruhu wahasana ‘amaluhu. Sebaik-baik pondok pesantren adalah yang panjang umurnya dan bagus amalnya. Sejelek-sejelak pesantren yang panjang umurnya tetapi jelek amalnya. Kita harap, Zam-zam ini seperti Muhammadiyah. Karena memang ini Pondok Muhammadiyah. Muhammadiyah yang panjang umurnya dan begitu banyak amal usahanya dan terus berkembang,” urai mantan Kepala SMP MBS Zam-Zam.
Pada awal acara, dilakukan pula seremoni launching pembangunan Masjid Zam-Zam Muhammadiyah di Kampus 3 Desa Karanglo. Pembangunan dimulai pada 10 Juni 2023 dan direncanakan akan selesai pada November 2023, dengan biaya sekitar 6,1 M. Terkait kesuksesan PSB, pada tahun ajaran 2023-2024 PPM Zam-Zam telah menerima santri sebanyak 13 rombel untuk SMP dan 11 rombel untuk SMA.
Selain acara inti yang dikemas dengan tema “Menebar Manfaat, Tumbuhkan Kebaikan”, hadirin juga dihibur dengan penampilan para santri lewat seni kreasi hadroh dan alunan tembang viral Ikan di dalam Kolam yang syairnya dijadikan muatan religius. Usai menghadiri Pengajian Akbar, rombongan kemudian melakukan peninjauan ke proyek pembangunan masjid yang berada di Desa Karanglo. Lokasi ini berada di jalan jalur wisata Curug Cipendok Cilongok, Banyumas.
Nampak hadir dalam Tabligh Akbar, Ketua PDM Banyumas, Majlis Dikdasmen Banyumas, PCM Cilongok, Forkompincam Cilongok, Kemenag Kabupaten Banyumas, Ketua dan Pengurus BPP PPM Zam-Zam, Pengurus Lazismu Banyumas, para rekanan dari Lembaga keuangan dan Muwakif. (Tarqum/Hamidin/diko).