Baitul Arqam PAI UM Bandung Kuatkan Karakter Keislaman
BANDUNG, Suara Muhammadiyah — Program Studi Pendidikan Agama Islam (Prodi PAI) Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) sukses mengadakan Baitul Arqam Purna Studi (BAPS) di Pondok Pesantren Syamsul Ulum Ujungberung, Bandung, dari Jumat-Minggu (23-25/06/2023).
Peserta kegiatan ini adalah 55 orang mahasiswa Prodi PAI UM Bandung semester 8. Dalam kegiatan tersebut para peserta mendapatkan berbagai materi dari para narasumber. Di antaranya soal ideologi Muhammadiyah (tauhid), prinsip ibadah, tadarus, dan isu-isu strategis.
Hadir dalam acara ini yakni Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) UM Bandung Prof Dr H Afif Muhammad MA, para dosen, dan juga Ketua Prodi PAI Dr Iim Ibrohim MAg.
Iim mengatakan bahwa BAPS bertujuan untuk meningkatkan pemahaman ideologi keislaman setelah mahasiswa lulus. Tidak hanya itu, para mahasiswa juga dapat menyinkronkan ataupun mengimplementasikan misi Muhammadiyah.
”Para calon sarjana Islam yang telah mengikuti BAPS akan mendapatkan pengayaan sekaligus penguatan seputar keislaman,” ucap Iim.
Iim menjelaskan, mahasiswa harus memahami prinsip ibadah dan dapat melaksanakan dakwah dan tajdid dalam lingkup organisasi maupun masyarakat.
”Para mahasiswa perlu memahami hakikat persyarikatan karena visi Muhammadiyah itu ingin mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” tegas Iim.
Iim berharap agar para mahasiswa dapat memberikan kebermanfaatan sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni. ”Mahasiswa juga diharapkan dapat menjadi agen perubahan dan seorang muslim yang berkemajuan sesuai dengan persyarikatan maupun agama Islam,” imbuh Iim.
Terkait kegiatan ini, para peserta mengikutinya dengan semangat dan antusias. Mereka mengapresiasi kegiatan BAPS. Hal tersebut dituturkan salah satunya oleh mahasiswa prodi PAI bernama Euis Komalasari.
Ia sangat bersyukur dengan program studi PAI UM Bandung yang memfasilitasi kegiatan tersebut. ”Kegiatan ini menjadikan kita khususnya mahasiswa Prodi PAI untuk membangun kebersamaan dan menambah wawasan mengenai Muhammadiyah,” kata Euis. (FK)
