PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) mengirim sebanyak 20 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional ke Negara Malaysia. Rektor Umri Dr H Saidul Amin MA secara resmi melepas para mahasiswa ini pada Senin (26/6/2023) di Auditorium Gedung KH Ahmad Dahlan, Kampus Utama Umri, jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru.
Turut hadir para Wakil Rektor, para Dekan, ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Dr Aidil Haris SSos MSi dan unsur pimpinan harian lainnya.
Rektor Umri Dr H Saidul Amin MA mengatakan bahwa KKN Internasional pertama yang diluncurkan Umri merupakan bentuk sejarah yang diukir oleh mahasiswa.
“Anda adalah pengukir pertama sejarah ini, namun untuk kedepan kita akan terus meningkatkan bahasa asing terutama bahasa Arab dan bahasa Inggris dan kita juga sudah merencanakan kegiatan untuk pertukaran dosen ke luar negeri,” katanya saat sambutan.
Ia juga berujar akan ada beberapa kerja sama yang dijalankan Umri bersama kampus di negara tetangga yang nantinya mahasiswa dan dosen dapat belajar lebih jauh mengenai bahasa asing.
“Yang pertama mereka tertarik dengan konsep integrasi ilmu dan agama yang kita sampaikan, serta integrasi ilmu yang sedang giat-giatnya kita lakukan,” ujarnya.
Ia berharap kepada seluruh mahasiswa KKN agar dapat menjadi jembatan dakwah Al Islam Kemuhammadiyahan serta memperkenalkan Umri kepasa masyarakat.
“Kita harap mahasiswa dapat menjadi guru tahfiz dan juga guru bahasa Inggris di negara Thailand, maka dari itu cara berfikir kita kedepan harus terus berubah dan ini akan kita jadikan pemikiran yang lebih mendetail dimasa yang akan datang,” harapnya.
Ketua LPPM Umri Dr Aidil Haris S Sos MSi, mengatakan saat ini peserta KKN berjumlah 1.306 mahasiswa serta KKN dilaksanakan dengan empat model salah satunya KKN Internasional.
“Yang pertama KKN reguler dalam Provinsi Riau, yang kedua KKN Reguler di luar Provinsi Riau dan kita sudah menempatkan mahasiswa kita di Provinsi Sumatera Barat Kabupaten 50 Kota, ketiga KKN di suku Talang Mamak yang mana kita bekerja sama dengan Ustadz Abdul Somad dan yang terakhir KKN Internasional di Selangor Malaysia,” katanya saat menyampaikan laporan.
Aidil Haris juga menjelaskan bahwa sebelum mendaftar untuk mengikuti KKN Internasional mahasiswa menjalani beberapa rangkaian tes.
“Yang mendaftar ada 32 mahasiswa namun setelah melalui rangkaian tes yakni tes administrasi, akademik, bahasa dan juga wawancara yang lolos seleksi sebanyak 20 orang mahasiswa yang berasal dari program studi berbeda yakni Farmasi, Bahasa Inggris, Manajemen, Akuntasi, Sistem Informasi, Teknik Informatika, Hukum, PGMI, Psikologi Islam, Perbankan Syariah dan Vokasional Elektronika,” jelasnya.
Ia berharap kedepan dapat mengirimkan para mahasiswa ke Negara lain yang nantinya dapat menjadi pion-pion dakwah.
“Kita ingin KKN ini menjadi hal untuk melatih daya kreativitas dan kemampuan akselerasi dan untuk meningkatkan internalisasi nilai-nilai Al Islam Kemuhammadiyahan dan Internasionalisasi Umri ditengah masyarakat tentunya dengan landasan iman dan taqwa,” pungkasnya. (Jayus)