MALANG, Suara Muhammadiyah – Suksesi kepemimpinan melalui Musyawarah Cabang Muhammadiyah dan ‘Aisiyah Kepanjen sudah menghasilkan masing-masing ketua dan pimpinan terpilih, masa bakti 2022-2027.
“Iya, setelah ini langsung dilakukan penataan alat kelengkapan pimpinan yang ada. Ini adalah amanat, yang harus dipikul bersama-sama,” demikian Ketua PCM Kepanjen terpilih, As’ad Joko Suryanto, menanggapi hasil Musycab PCM Kepanjen, Senin (26/6/2023).
As’ad Joko terpilih menggantikan Ketua PCM Kepanjen periode sebelumnya, H Abdul Rouf, SHi. Sementara itu, Ketua PCA Kepanjen terpilih adalah Elly Masruroh.
Musycab Muhammadiyah dan ‘Aisiyah Kepanjen sendiri dilangsungkan pada Ahad, 25 Juni 2023. Hak pilih peserta Musycab difasilitasi secara e-voting. Sehingga, forum musycab ini pun mendapatkan apresiasi Ketua PDM Kabupaten Malang, H Nurul Humaidi, karena bisa dilangsungkan dengan lancar dan paling cepat.
Amanat apa yang masih harus diemban kepengurusan PCM-PCA Kepanjen 2022-2027? Terkait hal ini, ketua demisioner, Abdul Rouf mengungkapkan, sudah banyak dilakukan berbagai program kerja.
Akan tetapi, menurutnya, masih ada beberapa kegiatan dan program yang masih tetap diselesaikan pada kepengurusan PCM Kepanjen saat ini.
“Proyek utamanya Gedung Dakwah PCM Kepanjen tiga lantai, dan sejak peletakan batu pertama, harus dilanjutkan dengan estimasi kurang 40 persen pembangunannya. Dibutuhkan, 1,5 sampai 8 miliar lagi untuk menyelesaikannya,” kata Rouf.
Dijelaskan, Gedung Dakwah Muhammadiyah ini nantinya sangat strategis, karena Kepanjen merupakan ibu kota Kabupaten Malang.
Dengan luas areal dan fasilitas yang dimiliki, kata Rouf, Gedung Dakwah ini ke depan akan menjadi pusat kegiatan bagi warga Muhammadiyah.
“Di dalamnya nanti ada gedung utama, pusat perkantoran. Juga akan homestay Syariah dan pusat kegiatan ekonomi. Jadi, Gedung Dakwah konsepnya bisa juga untuk pemberdayaan dan kemaslahatan umat,” bebernya.
Selain itu, lanjutnya, sudah diselesaikan sertifikat aset tanah Muhammadiyah untuk 9 bidang. (Choirul Amien)