PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Idul Adha 1444 Hijiriah Pimpinan cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Pekanbaru berqurban satu ekor sapi di Desa Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak Sri Indrapura, Jumat (30/6/2023).
Wilayah ini masuk kategori pinggiran karena lokasinya yang jauh dari pusat perkotaan. Warga di sini juga didominasi oleh suku asli yakni suku Anak Rawa.
Kegiatan ini dihadiri oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Siak, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM Riau beserta komisariat IMM se Kota Pekanbaru dan tokoh warga Dusun Pal Desa Penyengat.
Sekretaris PDM Siak Sri Indrapura, Ridwan Alatas S.Pd M.Pd mengatakan kegiatan berqurban merupakan bentuk kepedulian Muhammadiyah terhadap masyarakat serta kerukunan dalam bermasyarakat.
“Desa Penyengat merupakan pilihan yang tepat karena kita melihat disini banyak perbedaan, jadi bagaimana Muhammadiyah mampu memberikan ketenangan bagi masyarakat walaupun ada banyak perbedaan dan kita berusaha untuk mempertahankan keharmonisan tersebut,” katanya saat memberikan sambutan di Balai Desa Penyengat.
Ketua DPD IMM Riau Nofra Khoiron S.H, menyebut qurban yang dilakukan oleh para kader merupakan bentuk Tri Kompetensi dalam organisasi IMM.
“IMM berqurban merupakan aktualisasi dari humanitas nya IMM. Selain itu PC IMM Pekanbaru mampu hadir memberikan manfaaat tidak hanya kepada umat Islam tetap juga non muslim di desa penyengat,” sebutnya.
Disamping itu ia juga berharap di hari raya Idul Adha mendatang IMM tetap mempertahankan dan meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat.
“Kita tidak ingin berhenti disini, sebab ada banyak masyarakat yang butuh sentuhan tangan dari kita maka saya harap IMM mampu mempertahankan Tri Kompetensi yang dimilikinya,” harapnya.
Ketua Umum PC IMM Kota Pekanbaru Boy Syahril, mengatakan Spirit Qurban harus tertanam dalam setiap insan manusia terutama dalam diri kader Muhammadiyah seperti yang di contoh oleh Keluarga Nabi Ibrahim SAW.
“Desa Penyengat Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak menjadi pilihan kami berqurban. IMM menunjukkan rasa kepedulian bagi 20% keluarga muslim di sini. Selain warga muslim, terdapat sekitar 40% warga beragama Kristen, 40% Buddha dan sebagian kecil masih menganut kepercayaan animisme. selain itu masyarakat Desa Penyengat secara umum masih banyak tergolong kurang mampu, dengan penghasilan pokok dari berkebun nenas dan buruh perusahaan kertas,” Kata Boy.
Lebih lanjut ia mengatakan tujuan IMM berqurban dalam rangka merawat ukhuwah islamiyah dan juga menyiarkan dakwah islam ke pelosok negeri. Ia juga mengucapkan terimakasih kepada Kepala Desa Penyengat, Perangkat desa, Tokoh Adat, pengurus masjid Nurul Hidayah Tanjung Pal sudah menerima dan menyambut dengan senang hati.
Kegiatan IMM Berqurban disambut hangat oleh Perangkat Desa dan Masyarakat. Suryanto Perangkat desa dan juga pengurus masjid menyampaikan Terimakasih Adik – adik mahasiswa muhammadiyah sudah mau mengunjungi kami dan berqurban satu ekor sapi, kami ucapkan sekali lagi terimakasih banyak, di kampung kami kita memang minoritas namun dengan di kunjungi seperti ini kami merasa memiliki keluarga besar,” pungkasnya.