YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyelenggarakan pra-Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada, Sabtu (1/7) secara blended yang berpusat di Kantor PP Muhammadiyah di Yogyakarta dan Jakarta.
Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamin dalam paparannya mengatakan bahwa pada periode kepemimpinan 2022-2027 mengusung tema besar yaitu sinergi dan kolaborasi. Dengan Visi MPM 2022-2027 menegaskan pentingnya ekosistem pemberdayaan dari hulu sampai hilir.
Yamin menambahkan, pemberdayaan dengan berbasis teknologi informasi yang dilakukan oleh MPM PP Muhammadiyah ini bukan saja terjaminnya akses pasar hasil dampingan tetapi sekaligus menjadi smart organization.
“Dalam bidang pertanian misalnya, disamping proses pendampingan on dan off farming, juga dikembangkan smart farming sehingga petani Muhammadiyah adalah petani yang berkemajuan.” Tutur Yamin.
Begitupun pendampingan pemberdayaan di komunitas lain didorong sampai mampu mengkonsolidasi ekonomi secara mandiri. Diharapkan dalam periode ini akan lahir 100 lembaga ekonomi skala mikro dan kecil seperti koperasi atau lembaga ekonomi lainnya di seluruh Indonesia.
“Untuk mencapai target tersebut MPM bersinergi dengan para pihak baik stakeholders internal persyarikatan Muhammadiyah seperti majelis dan lembaga, tetapi juga pihak swasta dan pemerintah untuk menjadi offtaker hasil produksi dampingan mpm pp Muhammadiyah baik di sektor pertanian, perikanan, dan produk UMKM lainnya.” Tandas Yamin. (Aan)