MASJID MUHAMMADIYAH PERLU PERHATIAN

MASJID MUHAMMADIYAH

MASJID MUHAMMADIYAH PERLU PERHATIAN

Apabila ada desa yang aman, masjid dan langgarnya yang bersih lagi besar, serta pengajiannya yang teratur -sedang penduduk di situ selalu membicarakan hal keislaman- tentulah dapat dipastikan bahwa di situ ada gerombolan Muhammadiyah dan perbuatan-perbuatan dari usahanya. [Pandangan tentang Agama Islam dan Pergerakan Muhammadiyah dalam Almanak Muhammadiyah ke-5 tahun 1347/1928].

Apa yang ditulis Yunus Anis (Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah waktu itu) di atas sedikit dapat menggambarkan tentang keadaan gerombolan (Ranting) Muhammadiyah pada tahun 1927-1928. Kehadiran gerombolan (Ranting) Muhammadiyah di samping menghadirkan rasa aman bagi seluruh warga masyarakat juga membuat Masjid dan Mushalla menjadi makmur dengan berbagai kegiatan yang semarak dan produktif.

Sementara itu, pasca Muktamar ke-48 tahun 2022 ada semangat agar Muhammadiyah lebih memberi perhatian kepada/ke masjid. Atau semangat untuk kembali ke masjid. Hal ini bukan berarti selama ini Muhammadiyah kurang atau tidak memperhatikan masjid apalagi meninggalkan masjid. Karena pada kenyataannya selama ini Muhammadiyah juga sudah aktif mengurus dan memakmurkan masjid.

Semangat pasca Muktamar ke-48 ini dapat dimaknai sebagai penyegaran kesadaran Muhammadiyah tentang fungsi dan keberadaan masjid. Karena, hal-hal yang bersifat rutin kadangkala tidak lagi diperhatikan sehingga dianggap tidak penting. Padahal, hal yang rutin-rutin sangat memengaruhi siklus kehidupan kita. Seperti aktivitas mengunyah makanan.

Selengkapnya dapat berlangganan Majalah Suara Muhammadiyah

Klik di sini https://suaramuhammadiyah.or.id/ebook/paket 

Exit mobile version