PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Intan Sakina Ramadhani kembali berhasil menjadi finalis dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Tingkat Nasional Tahun 2023.
Berdasarkan pengumuman Balai Pengembangan Talenta Indonesia, Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemenristekdikti), Intan Sakina Ramadhani dinyatakan lolos finalis pilmapres program Diploma.
Intan mengaku mendapat kesempatan sebagai Finalis Mapres Nasional itu menjadi hal yang sulit namun sangat membanggakan. Banyak sekali yang harus dilalui untuk sampai ke tahap tersebut. Mulai dari seleksi tiap prodi lalu ke fakultas, mengikuti supercamp yang diadakan universitas sebagai bentuk pembekalan, kemudian mengikuti seleksi wilayah LLDIKTI VI berupa pengumpulan berkas, presentasi, juga video SDGs berbahasa Inggris.
“Selain itu juga ada pendampingan dan pembinaan hingga sampai pada titik sebagai Finalis Nasional. Semua itu tidak dapat saya lakukan tanpa bantuan semua pihak yang ikut mensukseskan pilmapres ini. Untuk itu saya berterima kasih atas semua support demi membawa nama Universitas di ajang pilmapres,” kata intan saat di konfirmasi, Rabu (6/7/2023).
Dijelaskan Intan, Rangkaian kegiatan pilmapres ini dimulai dari seleksi oleh tiap-tiap prodi yang mengirimkan mahasiswa terbaiknya untuk mengikuti seleksi tingkat fakultas, di fakultas FIKES, ia melakukan seleksi berupa pengumpulan CU (capaian unggulan), wawancara bahasa Inggris terkait deskripsi diri dan presentasi produk.
Dari fakultas, lanjut Intan, kemudian mengirimkan nama-nama mahasiswa yang lolos untuk mengikuti seleksi Universitas. Sebelum diadakan seleksi universitas ini, ia diwajibkan mengikuti Supercamp yang diadakan oleh SSC dibawah Universitas, disitu ia diberi bekal bagaimana cara presentasi yang baik, penguasaan panggung, berlatih menyampaikan pendapat pada forum group discussion, dan juga pembinaan oleh Mapres sebelumnya.
“Sama seperti ketika di fakultas, seleksi Universitas juga berupa pengumpulan CU dan presentasi produk berbahasa Inggris Indonesia. Dari sini tersisa dua mahasiswa dari jenjang sarjana dan diploma sebagai pewakilan Universitas mengikuti seleksi Wilayah LLDIKTI VI yang dilakukan secara daring, setelah pengumuman mahasiswa yang layak masuk seleksi awal nasional, kami kembali diberikan pendampingan oleh LLDIKTI VI agar siap secara mental untuk bertanding di tahap Nasional,” katanya.
Menurutnya, kegiatan pendampingan dilakukan tatap muka selama satu hari di Solo, Jawa Tengah sebagai bentuk penguatan performa mahasiswa ketika masuk tahap Nasional.
“Setelah menunggu cukup lama, Alhamdulillah saya berhasil lolos sebagai Finalis Mapres Nasional dari jenjang diploma, saya membawakan judul berupa “OXIOT: Inovasi Oximeter Berbasis IoT (Internet of Things),” ungkapnya.
Ide pembuatan produk OXIOT itu muncul karena pandemi covid-19. OXIOT merupakan produk oximeter sebagai alat yang berfungsi untuk mengukur tingkat saturasi oksigen dan denyut nadi dalam darah, dimana salah satu indikator kesehatan terpenting dapat diukur melalui dua parameter tersebut. Oximeter banyak dicari terutama ketika masa pandemi, karena fungsinya tersebut banyak orang yang membeli oximeter untuk melakukan pengecekan secara rutin sebagai bentuk monitoring kesehatan.
“Namun sayangnya, berdasar peraturan alat kesehatan prioritas dalam negeri, Oximeter termasuk ke dalam 79 alat kesehatan yang dilarang impor, karena sudah memenuhi Nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) di atas 40%, sehingga wajib dibeli dan dilarang impor, oleh karena itu kami membuat inovasi produk berupa OXIOT sebagai bentuk kontribusi produksi alkes dalam negeri,” jelasnya.
Dijelaskan Intan, OXIOT dilengkapi sistem support wi-fi, sehingga bisa mengirimkan data melalui internet dengan hasil akhir yang dapat divisualisasikan melalui smartphone.
“Saya harap semoga lebih banyak lagi teman-teman yang mau berjuang dan tidak berhenti mengukir prestasi, semangat untuk kita semua,” pungkasnya.(tgr)