MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel Prof Ambo Asse Sulsel mengukuhkan 276 orang Pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Sulsel. Pengukuhan tersebut dihelat di Hotel Aryaduta, Makassar, Sabtu, 8 Juli 2023.
Di tempat dan waktu bersamaan, Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Sulsel Dr Mahmudah juga mengukuhkan Ketua dan Sekretaris 24 Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) se-Sulsel.
Saat diwawancarai awak media, di sela acara, Ambo Asse mengungkapkan bahwa sepanjang pengalamannya aktif di Muhammadiyah, pengukuhan bersama ini baru pertama kali dilakukan.
Ia menyatakan, berdasarkan imbauan PP Muhammadiyah, periode ini tidak ada pelantikan, melainkan hanya pengukuhan. Alasannya, sebagai efisiensi kinerja persyarikatan.
“Bayangkan jika setelah Musyda, Pimpinan Muhammadiyah di daerah harus disibukkan dengan pelantikan, akan menyita banyak waktu. Sekarang, saatnya bekerja, mencerahkan umat, memajukan amal usaha, dan mengabdi untuk bangsa,” ujarnya.
Ambo Asse menegaskan visi kepemimpinan Muhammadiyah di Sulsel periode ini adalah ‘Mencerahkan Umat, Memajukan Sulawesi Selatan, untuk Indonesia Bermartabat”.
Nakhoda Muhammadiyah Sulsel ini melanjutkan, agar Muhammadiyah bisa berperan maksimal dalam proses pencerahan umat, pengajian harus terus digalakkan, mulai pengajian subuh, pengajian terpadu, dan pengajian pekanan.
“Tapi kalau bikin pengajian, bukan hanya untuk anggota Muhammadiyah, libatkan juga masyarakat sekitar, agar mereka juga bisa menangkap spirit pencerahan Muhammadiyah,” pesannya.
Tiga Ayat Pilihan
Dalam sambutannya, Ambo Asse memberi motivasi bagi ratusan pengurus Muhammadiyah dan Aisyiyah dengan mengutip tiga ayat dalam Alquran.
Ia mengawali mengutip Surah Ali Imran ayat 142, “Am ḥasibtum an tadkhulul-jannata wa lammā ya’lamillāhullażīna jāhadụ mingkum wa ya’lamaṣ-ṣābirīn”.
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar”.
Dalam ayat itu, Ambo Asse menyebut dua kata kunci kesuksesan memimpin Muhammadiyah, yakni kesungguhan dan kesabaran.
“Sejak era AR Fachruddin, hingga Ketua-ketua PP Muhammadiyah sesudahnya, ayat ini sering sekali dikutip untuk memberi motivasi kepada para penggerak Muhammadiyah, makanya saya juga sering sekali merujuk ayat ini,” ujar Ambo Asse.
Lalu dilanjutkan dengan Surah Al-‘Ankabut Ayat 69, Wallażīna jāhadụ fīnā lanahdiyannahum subulanā, wa innallāha lama’al-muḥsinīn.
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik,” kutip Ambo Asse.
Dengan mengutip dua ayat itu, Ambo Asse mendorong agar para pengurus Muhammadiyah berorganisasi secara serius, bersungguh-sungguh, dan bersemangat dalam menggerakkan Muhammadiyah.
“Jangan karena tersinggung sedikit, lalu menghilang. Jika ada yang menyakitkan hati kita, maafkan dan mohonkan ampun kepada Allah,” pesannya.
Ketua Muhammadiyah Sulsel itu mengajak para aktivis Muhammadiyah bersinergi dan berjuang dalam barisan yang kokoh.
Ia mengutip Surah As-Shaff Ayat 4, “Innallāha yuḥibbullażīna yuqātilụna fī sabīlihī ṣaffang ka`annahum bun-yānum marṣụṣ”.
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh,” ungkap Ambo Asse menerjemahkan ayat itu.
Untuk membangun barisan yang kokoh, Ambo Asse berpesan agar pengurus Muhammadiyah tidak membahas masalah persyarikatan melalui grup Whats App.
“Kalau bahas masalah di grup WA, ada orang tertentu yang kadang belum paham masalah, ikut komentar, membuat masalah makin runyam,” ujarnya, disambut dengan senyum sebagian peserta yang mengamini pernyataan tersebut.
Untuk menghadapi tantangan dunia digital tersebut, Ambo Asse mengajak peserta untuk membaca rumusan Fikih Informasi yang merupakan hasil keputusan Tarjih Muhammadiyah.
Acara pengukuhan ini dilanjutkan dengan Dialog Ideopolitor (Ideologi,Politik, dan Organisasi). Dialog tersebut merupakan upaya peneguhan ideologi, sekaligus urun rembug terhadap berbagai tantangan dakwah Muhammadiyah. Ideopolitor bakal dihelat hingga Ahad, 9 Juli 2023. (hadi/riz)