SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Setelah melaksanakan Musyawarah Daerah (Musyda), para pimpinan yang terpilih baik di Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) maupun Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Semarang secara resmi dikukuhkan. Pengukuhan dilaksanakan bertempat di Gedung Balaikota Semarang, Minggu (9/7).
Turut hadir Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng, Drs. H. Jumary Al-Ngluwari, dan Wakil Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jateng, Hj. Dr. Sri Gunarsi, M.H., Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Hadir pula Anggota DPRD Jateng Agung Budi Margono, DPRD Kota Semarang Joko Santoso, jajaran Pimpinan Cabang Muhammadiyah Aisyiyah se-kota Semarang, serta beberapa tamu undangan lainnya.
Walikota Semarang, Hevearita mengapresiasi atas terselenggaranya pengukuhan PD Muhammadiyah dan Aisyiyah periode 2022-2027.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Semarang, saya mengapresiasi dan memikirkan selamat dan sukses kepada para Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Semarang yang baru saja dikukuhkan, semoga amanah yang diemban dapat dilaksanakan dengan baik dan membawa keberkahan untuk organisasi, umat dan bangsa,” papar Walikota Semarang.
Pengukuhan tersebut, lanjut Walikota merupakan salah satu kegiatan yang strategis untuk eksistensi dan kemajuan organisasi untuk berlanjut kalobrasi dengan Pemerintah Kota Semarang.
Walikota juga yakin, PD Muhammadiyah dan Aisyiyah yang baru saja dikukuhkan dapat memajukan Kota Semarang.
“Saya yakin pengurus baru ini akan dapat memajuan Kota Semarang,” lanjut Walikota.
Karena adanya beberapa program dari Muhammadiyah, Walikota yang akrab disapa Ita itu mengatakan Pemerintah Kota Semarang telah banyak didukung Muhammadiyah.
“Kami dari Pemkot Kota Semarang di tahun 2022 lalu telah mendapatkan suport dari Muhammadiyah, dan tentu berlanjut di tahun 2023 ini,” pungkas Ita.
Fahrurozi, Ketua PDM Kota Semarang dalam sambutannya mengungkapkan pengukuhan ini sebagai upaya peneguhan motivasi dan menyiapkan Anggota pimpinan dalam mengemban amanah Musyda lima tahun ke depan.
Jumari, Wakil Ketua PWM Jawa Tengah dalam sambutanya mengungkapkan Muhammadiyah-Aisyiyah merupakan gerakan Islam dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan gerakan tajdid.
“Muhammadiyah Aisyiyah ini adalah gerakan Islam dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan gerakan tajdid. Bukan gerakan politik, meskipun punya efek politik sebagai bonus semata”, ungkap Jumari.
Jumari menegaskan bahwa mari kita jaga identitas persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan gerakan tajdid.
Jumari juga mengamanahkan spirit Al Baqoroh ayat 286: lā yukallifullāhu nafsan illā wus’ahā, lahā mā kasabat wa ‘alaihā maktasabat.
“Ini spirit kita supaya ridho atas takdir dan beban yang diberikan Allah kepada kita”, ungkap Jumari.
Pesan tersebut mengisaratkan ketika menjadi pemimpin harus Ridho karena Allah, yang didasari penuh dengan syukur dan iklas berjuang dalam peryarikatan Muhammadiyah. (Sabbardi)