YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – LAZISMU DIY menjadi salah satu peserta Bimbingan Teknis (BIMTEK) dan Uji Kompetensi Amil bagi Pelaksana Teknis Zakat Kanwil / Kemenag dan Pelaksana ( Amil Tetap ) BAZNAS / LAZ di DIY yang di selenggarakan oleh Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat Wakaf (PENAISZAWA) KANWIL KEMENAG DIY yang bekerjasama dengan PUSDIKLAT BAZNAS RI di Hotel Ros In pada 10-13/07/2023.
Kegiatan ini diikuti oleh 25 peserta perwakilan dari BAZNAS DIY, BAZNAS Daerah di Kab/Kota Se DIY dan perwakilan 3 Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yaitu LAZISMU DIY, LAZISNU DIY dan LAZ UNISIA. selain itu hadir juga Pimpinan BAZNAR RI Ketua BAZNAS DIY dan Ketua bidang PENAISZAWA KEMENAG DIY.
Marzuki, Manager Regional LAZISMU DIY selaku perwakilan dari LAZISMU DIY mengatakan, LAZISMU DIY menjadi 3 dari LAZ yang di undang untuk mengikuti kegiatan BIMTEK dan Sertifikasi Amil, artinya dari sekitar 44 LAZ yang ada di DIY, LAZISMU DIY bersekesempatan untuk ikut, ini menjadi hal yang baik, karena kegiatan BIMTEK dan sertifikasi Amil yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas Layanan baik dari segi amil maupun Lembaga.
Menurut Ketua Panitia BIMTEK dan Uji Kompetensi Amil, Uswatun kahasanah menerangkan tujuan Kegiatan ini adalah meningkatkan standar amil dan pengelola maka perlu di laksanakan bimtek di DIY pada tahun 2023 yang berlangsung selama 4 hari kedepan.
Salain itu, tujuanya juga meningkatkan kulaitas pengetahuan dan kulaitas penyalanan zakat, menigkatkan sumber daya amil dalam wawasan luas baik berkaitan dengan ketentuan syari. Uswatun berharap, peserta dapat mengikuti rangkaian kegiatan dengan baik, kaena akan ada ujian kompetensinya yaitu, unjian kompetensi amil dasar.
Dalam sambutanya pimpinan baznas RI H. Saidah sakwan MA menjelaskan, ada frame yang sama dalam tatakelola zakat, inisiatif didalam rangka mengkonsolidasikan gerakan. Kita sambut dengan sangat baik, atas nama pimpinan BAZNAS mengucapkan terimakasih, akan menjudi ke kanal gerakan dan tata kelola perzakatan nasional.
Saidah Menambahkan, penting harus dilakukan dan sesegra mungkin dilakukan secara masif, ada dua tantangan besar, pertama masih adanya gap yang cukup lebar antara potensi zakat dan realiasi penghimpunan zakat. “Secara nasional potensi zakat 372 triliun menurut PUZKAS BAZNAS. BAZNAS dan LAZ baru bisa mengumpulkan 22 triliun tahun 2022. target secara nasional tahun ini 33 triluin, ini gapnya masih sangat jauh,” Imbuhnya.
Tantangan ke dua adalah agenda prioritas dalam distribusi zakat, yaitu fakir dan miskin, yaitu soal pengentasan kemiskinan. “Jadi mandatnya sesuai UU 23 tahun 2011 bahwa dana ZIS dan DSKL itu diperuntukan dan didedikasikan untuk pengentasan kemiskinan, termasuk kemiskinan ekstrim. (Riz)