SOLO, Suara Muhammadiyah – Komik digital sebagai media belajar oleh guru sekolah penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Pelatihan media ini diikuti sebanyak 45 guru, berlangsung selama sehari secara tatap muka, Rabu (12/7/2023).
Dany Fajar Kristanto Saputro Wibowo MKom, pemateri yang merupakan seorang praktisi multimedia, desain grafis, videography, photography dengan karya desain grafis : 534 karya, karya film pendek : 2 dan karya video clip sebanyak 30, menjelaskan, komik digital bisa digunakan untuk sebagai media pembelajaran.
“Karena dengan komik bisa menceritakan tentang materi ajar ataupun untuk pembentukan karakter anak misal percaya diri, gotong royong, pantang menyerah. Dengan komik anak-anak tidak terpaksa untuk membaca dan belajar, mereka merasa senang dengan membaca komik,” papar Dany ketika menjelaskan pentingnya merdeka belajar memakai komik digital ini.
Dia menunjukkan Langkah-langkahnya, menentukan cerita. Menentukan tema komik, kerangka besar gagasan cerita, dan setting (latar) cerita yang akan diangkat dalam karya komik. Membuat Jalan Cerita (Storyline).
“Dalam bahasa lain, storyline juga berarti penataan adegan dalam panel-panel (kotak gambar) namun masih dalam bentuk uraian tertulis,” ujarnya.
Dia menambahkan Membuat Tata Letak Panel dan Bubble Speech. Membuat Panel Komik dan menyusun balon kata. Panel merupakan ruang tempat menempatkan gambar dan tulisan. Panel biasanya dibatasi oleh sebuah frame. Bentuk panel pada komik biasanya kotak, persegi, atau persegi panjang.
Dalam membuat komik, dapat menyusun panel dari kiri ke kanan, atas ke bawah, atau searah jarum jam. Susunan panel tersebut menentukan cara dan urutan pembaca dalam membaca komik yang dibuat.
“Lalu, Gutter, ada juga Speech bubbles merupakan ruang untuk menuliskan dialog tokoh di dalam komik,” bebernya.
Kepala Sekolah Penggerak Hj Sri Sayekti menyatakan, pelatihan ini merupakan wujud keseriusan sekolah yang berdiri sejak 1935 untuk terus berbenah dalam meningkatkan kompetensi guru melalui pemanfaatan teknologi.
“Harapan kami, guru di SD Muhammadiyah 1 Solo dapat sama-sama menjadi pengajar kreatif dan inovatif yang selalu up to date terhadap teknologi. Kita punya motto unggul dalam prestasi dilandasi akhlakul karimah bersih sehat hijau dan lestari,” ujar Sri Sayekti. (Jatmiko)