• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Dibalik Lesunya Generasi Muda dalam Beragama

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
14 Juli, 2023
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Dibalik Lesunya Generasi Muda dalam Beragama
Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Abdul Mu’ti, MEd didapuk menjadi pembicara dalam Pengajian Songsong Tahun Baru Hijriah 1445. Kegiatan tersebut digelar pada Jumat (14/7) bertempat di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dengan tema “Islam dan Spiritualitas: Tantangan dan Strategi bagi PTMA.”

Dalam tausyiyahnya, Mu’ti mengatakan bahwa penamaan generasi z mengalami tumpang tindih (overlapping). Dengan aneka penamaan yang ada, Mu’ti lebih condong memilih penamaan dengan diksi generasi muda. Hadirnya generasi muda sangat berpengaruh di kehidupan, utamanya dalam dimensi spiritualitas, ekonomi, dan budaya. Jika ketiga dimensi tersebut dikorelasikan dengan konteks kekinian, maka generasi muda memiliki distingtif dengan generasi sebelumnya.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

“Secara spiritualitas, generasi muda punya karakteristik berbeda dengan generasi sebelumnya. Dalam banyak penelitian menyebutkan bahwa generasi muda ini memang memiliki tingkat spiritualitas yang relatif lebih rendah dibandingkan generasi sebelumnya,” ujarnya.

Menurut Mu’ti, ada beberapa tolok ukur yang dijadikan sebagai barometer untuk mengetahui tingkat rendahnya spiritualitas (beragama) pada generasi muda. Pertama, pandangan mengenai makna agama dalam kehidupan. Generasi muda berasumsi jika agama tidak dibutuhkan karena dalam hidupnya tidak terjadi kungkungan permasalahan. Sehingga kehadiran agama hanya dijadikan sebagai emblem semata.

“Generasi ini tidak merasa agama itu perlu, tidak merasa agama itu penting. Bahkan yang menarik, ketika kita berbicara spiritualitas generasi milenial ini, sesuai dengan karakteristik mereka yang easy going, cenderung bebas ingin mendapatkan sesuatu secara mudah. Kelompok ini cenderung untuk memaknai spiritualitas itu lebih ke ketenangan batin, tetapi tidak selalu berarti terikat agama tertentu,” paparnya.

Sebagai sebuah kenyataan, Mu’ti mengungkapkan jika generasi muda mempercayai adanya agama, menghormati agama, tetapi tidak berkenan untuk terikat dengan agama tertentu. Dalam penggunaan bahasa sehari-hari, dikenal dengan istilah “Mencintai tetapi tidak memiliki”. “Sehingga karena itu, PP Muhammadiyah dalam keputusan Muktamar Surakarta mengangkat spiritualitas generasi milenial sebagai salah satu isu strategis keumatan dan kebangsaan,” urainya.

Kedua, generasi muda cenderung longgar dalam relasi antarkawan bahkan relasi antaragama. Sebab mereka lebih memiliki sifat terbuka (transparansi) dan menerima nilai-nilai universal (universal values) daripada nilai-nilai memisahkan (dividing values). “Jadi persoalan menyangkut penerimaan terhadap hak asasi manusia, perbedaan-perbedaan lebih tinggi di kelompok ini. Karena mereka lebih cair, bergaulnya melintas batas,” ujarnya.

Predisposisi generasi muda lebih terbuka terhadap fenomena seperti lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Jika ditinjau, kelompok generasi muda lebih lebih longgar menerima perbedaan orientasi seksual daripada kelompok kolonial atau kelompok rentang usia senja. “Jadi kelompok-kelompok ini lebih longgar, yang kadang-kadang menimbulkan ketegangan antar generasi. Yang kadang-kadang membuat suasana di rumah tidak nyaman,” tandas Guru Besar Ilmu Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini. (Cris)

Tags: Abdul Mu'tiberagamagenerasi mudamuhammadiyahSpiritualitas
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
PAUD ‘Aisyiyah Komitmen Wujudkan Pendidikan Tanpa Diskiriminasi

PAUD ‘Aisyiyah Komitmen Wujudkan Pendidikan Tanpa Diskiriminasi

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In