YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pertemuan Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah (Diktilitbang) dengan Badan Nasional dan Sertifikasi Profesi (BNSP) dalam Rakernas Perkumpulan Lembaga Sertifikasi Profesi (PLSP) Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) yang bertempat di SM Tower and Convention menghasilkan banyak langkah strategis untuk mendukung perkembangan sertifikasi kompetensi di lingkungan PTMA (17/07).
“Jumlah PTMA yang mencapai 170 kampus se-Indonesia merupakan potensi yang luar biasa dalam pendidikan tinggi di lingkungan Muhammadiyah dan ini harus dibarengi dengan peningkatan kualitas lulusannya dalam bentuk sertifikasi kompetensi, artinya dengan jumlah yang cukup banyak nantinya tidak harus semua PTMA punya LSP solusinya dengan uji kompetensi berjejaring di bawah Majelis Diktilitbang,” ujar Miftakul Aziz selaku wakil ketua BNSP.
Mejelis Diktilitbang juga menyadari bahwa kebutuhan sertifikasi kompetensi di lingkungan PTMA adalah sesuatu yang mendesak. “Kami secepatnya segera menindaklanjuti arahan-arahan dari BNSP terkait langkah-langkah strategis dalam pengembangan sertifikasi kompetensi di lingkungan PTMA” jelas Andy Bawono selaku perwakilan Mejelis Diktilitbang.
Ketua PLSP PTMA, Eko Ari Wibowo sangat mendukung dan cukup antusias dengan arahan dari BNSP terkait uji kompetensi berjejaring tersebut.
“Kami menyadari bahwa tidak semua kampus di lingkungan PTMA bisa mendirikan LSP dengan adanya uji kompetensi berjejaring maka akan semakin mempermudah kampus-kampus PTMA yang tergolong kecil untuk juga merasakan atmotsfir sertifikasi kompetensi dengan standard-standard yang telah ditetapkan oleh BNSP,” pungkasnya. (Filosa)