BIREUEN, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bireuen Ustadz dr Athaillah Latief Sp.OG menerima penyerahan pengelolaan rumah susun dua lantai berkapasitas 56 orang yang dilengkapi tempat tidur dan lemari. Dipergunakan untuk Muhammadiyah Boarding School (MBS) yang diserahkan oleh Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Wilayah Sumatera 1 Aceh. di desa Geulanggang Baro, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Kamis (20/072023).
Pihak Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Wilayah Sumatera 1 Aceh, diwakili PPK Rumah Susun dan Rumah Khusus Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Aceh, Erwin Feriyanto. Peresmian penggunaan gedung yang dijadikan tempat tinggal santriwan MBS itu, ditandai dengan pemotongan pita oleh Kepala Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Bireuen, Dr. H. Jufliwan, SH., MM.
Acara itu dihadiri Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh Muharrir Asy’ari, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bireuen dr. Athaillah A Latief, para Pengelola Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Bireuen, Sekretaris Dinas PUPR Bireuen Mubarik Juli Saputra, Rekanan Pelaksana Rusun MBS, Mutia, Pejabat Kemenag Bireuen, Camat Kota Juang Musni Syahputra, Kapolsek Kota Juang AKP Husni Eka Jumadi dan sejumlah undangan lainnya.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bireuen dr. Athaillah A Latief menyebutkan, Rusun yang diserahkan pengelolaannya hari ini, diusul sejak tahun 2019, tetapi karena ada “kebijakan”, lain jatah MBS tahun itu dialihkan ke Sulawesi, sehingga tahun 2021 diusulkan kembali.
“Tahun 2022 direalisasikan pembangunannya. Alhamdulillah, pada hari ini sudah dapat dimanfaatkan,” ujarnya.
PPK Rumah Susun dan Rumah Khusus Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Aceh Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Erwin Feriyanto, menyebutkan, penyediaan Rumah Susun bukan saja untuk Dayah, Pesantren dan Universitas, tetapi bangunan itu juga untuk ASN, TNI/Polri dan masyarakat berpenghasilan rendah.
Erwin Feriyanto mengaku bangga bisa berdiri di hadapan Pengurus Muhammadiyah Aceh dan Bireuen, untuk menyerahkan pengelolaan Rusunawa tersebut.
Ayah dan kakek saya warga Muhammadiyah. Kakek saya terakhir menjabat sebagai Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bengkulu,” ujarnya.
Selain itu, ia juga berpesan agar bangunan Rusun itu dirawat dengan baik ,untuk ditempati anak bangsa yang menuntut ilmu di tempat ini.
Seterusnya pada akhir acara itu disampaikan tausiah singkat oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh Muharrir Asy’ari.
Muharrir Asy’ari yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh (UMMAH) Bireuen, menuturkan Muhammadiyah memiliki amal usaha, bukan saja di Indonesia, tetapi juga di luar negeri.
“Salah satu amal usaha Muhammadiyah adalah bidang pendidikan, seperti pesantren atau dayah,” tutup Muharrir Asy’ari (Agusnaidi B/Riz)