Tiga Spirit Hijrah, Pesan dari Jalan santai Syiar Tahun Baru Islam 1445 H

Tiga Spirit Hijrah, Pesan dari Jalan santai Syiar Tahun Baru Islam 1445 H

Foto Luqman el Hakim, Lc., M.Pd tausiyah di Jalan santai

SAMARINDA, Suara Muhammadiyah – Dikutip dari buku Hijrah Dalam Perspektif Fiqih Islam oleh Isnan Ansory, makna hijrah yang berasal dari kata haajaro adalah meninggalkan suatu tempat menuju tempat lain. Makna hijrah secara bahasa ini tidak berkonotasi secara khusus untuk hal yang bersifat positif ataupun negatif.

Peristiwa tahun baru Islam, 1 Muharram 1445 hijriyah hendaknya menjadi sebuah momentum bagi kita untuk flashback kepada perjuangan Rasulullah SAW bersama sahabatnya.

Mereka bermetamorfosa dalam kehidupan baru, di tempat yang baru, dengan semangat yang baru, dan tatanan yang baru dari kota sebelumnya, yaitu dari Makkah ke Yatsrib atau Madinah.

Maka minimal ada tiga spirit, semangat hijrah yang dapat kita petik bersama sebagaimana diungkapkan oleh Ustadz Luqman el Hakim Lc., M.Pd ketua Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Samarinda dalam acara jalan santai syiar Muharam yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah Samarinda bekerjasama dengan ADW organizer (sabtu, 22/7) di GOR Segiri.

Pertama, hijrah mengajarkan tentang perjuangan dan usaha keras (jihad). Luqman el Hakim mengutip ayat ke 69 surat al ankabut, “ Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”

Kedua, hijrah memberikan tanda akan sebuah sikap diri adanya spirit perubahan. Hijrah hakikatnya merubah keadaan, dari kondisi yang gelap menuju kondisi yang penuh keselamatan dan keamanan, dari nilai kekafiran menuju sebuah keyakinan dan dari nilai batil menuju sebuah kebenaran.

Sebagaimana diungkapkan oleh Umar bin Khattab, “Hijrah telah membedakan antara hak dan bathil.

Ketiga, hijrah memberikan nilai spirit ukhuwah, solidaritas. Nabi Muhammad Saw dengan momentum hijrah mampu mempersatukan dan mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar. Setiap perjalanan hijrah akan melahirkan sikap empati dan simpati. Ada semangat berbagi dan memberi.

Jalan santai dalam rangka syiar Muharam diikuti oleh lebih dari 1500 peserta yang dikerahkan dari siswa-siswa amal usaha Muhammadiyah se-Kota Samarinda. Hal ini diungkapkan ketua PDM kota Samarinda, Damingun S.E., M.M dalam kata sambutan.

Jalan santai ini juga menyediakan berbagai macam doorprise yang disumbangkan oleh Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), PT. MEK, dan sumbangan dari sekolah-sekolah Muhammadiyah serta dari sponsor dan donatur.

Kegiatan jalan santai dilepas dengan kibaran bendera oleh ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur, KH. Siswanto, didampingi Ketua Aisyiyah Kaltim,  Hj. Nurhayati Tappa,  wakil rektor UMKT, H. Suwoko, M.M, ADW Organizer Windi dan beberapa tamu undangan. (Riz)

Exit mobile version