YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh siswa SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul. Dua siswa SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul berhasil meraih medali dalam Kejurnas Taekwondo Wilayah 3 DIY Open. Muhammad Haekal Agung Wibowo berhasil meraih penghargaan tertinggi sebagai Juara 1 dan Ahmad Alif Ar Rosyid berhasil meraih Juara 2.
Kejurnas Wilayah 3 DIY Open sendiri bergulir di GOR Among Raga, Yogyakarta pada tanggal 25 hingga 27 Juli 2023 lalu. Kejuaraan tersebut diikuti oleh ribuan peserta yang berasal dari berbagai wilayah di Pulau Jawa, diantaranya Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur. Kategori yang diperlombakan pun bermacam-macam.
Muhammad Haekal Agung Wibowo, siswa kelas IX SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul berhasil menjadi yang terbaik di kategori Kyourogi Putera Under 55 kg. Ia mengaku senang dengan pencapaiannya itu. Meskipun demikian, siswa yang akrab dipanggil Haekal itu mengaku belum puas dengan apa yang telah ia capai.
“Alhamdulillah, seneng bisa dapat juara 1. Saya belum puas dengan hasil ini, ingin menjadi yang terbaik di Nasional dan pengin ikut lagi di ajang Internasional”, ungkapnya.
Sebelumnya, Haekal sudah malang melintang di berbagai kejuaraan Taekwondo. Bahkan ia pernah mengikuti Kejuaraan Internasional Taekwondo E-Poomsae Championship 2020 meski belum berhasil menjadi juara.
Haekal menceritakan, telah menyukai olahraga bela diri itu sejak ia duduk di bangku kelas IV SD. Kecintaannya pada Taekwondo bermula saat melihat adiknya berlatih Taekwondo. Setelah melihat adiknya berlatih, ia mengaku tertarik dan atas inisiatifnya sendiri mengikuti jejak adiknya itu. Haekal kemudian bergabung dalam klub ELTC (Empat Lima Taekwondo Club).
Berbeda dengan Haekal, Ahmad Alif Ar Rosyid menjadi terbaik kedua di kategori Poomsae Cadet Putra. Dalam kategori Poomsae, penilaian ditekankan pada gerakan dasar serangan melawan lawan imajiner dengan mengikuti diagram atau pola tertentu. Sedangkan pada kategori Kyourugi, para peserta dipertarungkan satu sama lain untuk saling mempraktekkan teknik serangan tangan dan kaki.
Bagi siswa yang akrab disapa Alif itu, pemilihan kategori tersebut ternyata bukan tanpa alasan. Alif ternyata merupakan pengidap hemofilia. Menurutnya, jika ia turun di kategori Kyourugi, tubuhnya akan rawan mengalami luka atau cedera, sedangkan BPJS tidak dapat menanggung resiko tersebut.
Ketertarikan Alif di dunia Taekwondo sendiri ternyata terbilang baru. Ia mulai berlatih dan bergabung di klub ELTC pada Februari 2023 lalu. Meskipun demikian, semangatnya untuk berlatih olahraga beladiri asal Korea itu sangat kuat. Sebelum kejuaraan Taekwondo ini, Alif beberapakali mengikuti kejuaraan Taekwondo. Diantaranya ia pernah mendapat Juara III Kejuaran Taekwondo Sleman Cup 2023 dalam kategori yang sama.
Kepala Sekolah SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul, Hj. Khusnul Hanifah, S.Pd.Si mengatakan sekolah sangat mendukung siswa-siswinya berkegiatan di luar, termasuk kegiatan non-akademik seperti Taekwondo.
“Alhamdulillah, kami sangat bangga dan senang mempunyai peserta didik yang berprestasi seperi Mas Haekal dan Mas Alif. Sekolah akan terus mendukung dengan kegiatan yang mereka lakukan”, ujar Khusnul.
Lebih lanjut, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Syahrul Ramadhan, S.Pd menyampaikan bahwa salah satu dukungan yang diberikan kepada Haekal dan Alif serta siswa-siswi berprestasi lainnya adalah memberikan kelonggaran waktu agar mereka bisa leluasa berlatih terutama saat akan menghadapi suatu kejuaraan. Sekolah juga akan memberikan point positif bagi siswa-siswinya yang berprestasi.
“Kami akan memberikan kelonggaran waktu bagi siswa-siswi yang akan mengikuti kejuaraan untuk dapat fokus berlatih, selain itu tentu saja sekolah akan memberikan point positif serta penghargaan bagi siswa-siswi yang berprestasi”, ujarnya. (Shaim Basyari)