BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) melepas 12 mahasiswa peserta KKN-MAs dan KKN Tematik LLDIKTI IV di ruang dosen lantai 1 UM Bandung pada Jumat (28/07/2023).
Dua mahasiswa UM Bandung akan melaksanakan KKN-MAs di Desa Mentigi dan Desa Petaling, Bangka Belitung, dari 04 Agustus hingga 07 September 2023, dengan dosen pembimbing lapangan (DPL) Yuti Yuniarti. Kedua mahasiswa KKN-MAs itu adalah Talitha Qinthara Fyrstaramadhantie dan Zahra Awaunissa. Keduanya dari program studi Farmasi.
Sementara itu, sepuluh mahasiswa UM Bandung akan mengikuti KKN Tematik LLDIKTI IV di Desa Ciapus dan Desa Banjaran, Kabupaten Bandung, dari 04 Agustus hingga 08 September 2023, dengan DPL Yudistia Teguh Ali Fikri.
Kesepuluh mahasiswa itu adalah Alfath Qurota Ayun (Teknik Elektro), Irsan Khomis (Teknik Elektro), Imam Faturohman (Teknologi Pangan), Ramdan Gojali (Teknik Informatika), Naida Sintiani (Farmasi), M Taufik Kherulloh (Ilmu Komunikasi), Salsabila Dinanda (Ilmu Komunikasi), Rifky Muhammad Hafid (Manajemen), Halimah Nurlatifah (Ekonomi Syariah), dan Rizki Daffa Pratama (Ekonomi Syariah).
Bangkitkan potensi desa
Ketua Pelaksana KKN UM Bandung Iis Dewi Fitriani mengatakan bahwa para mahasiswa KKN akan menjalankan sejumlah program yang berkaitan dengan pengembangan potensi desa, baik di Bangka Belitung maupun di Kabupaten Bandung.
”Bangka Belitung merupakan salah satu tujuan wisata yang memiliki potensi besar. Sebab itu, kita akan berdayakan masyarakat di sana agar bisa menerima kedatangan turis sambil mengenalkan Muhammadiyah di Bangka Belitung,” jelas Iis.
KKN-MAs merupakan kuliah kerja nyata dan sifatnya nasional yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA). Sementara itu, kuliah kerja nyata tematik (KKNT) LLDIKTI IV (Jawa Barat dan Banten) sifatnya regional.
Seperti di Bangka Belitung, di Banjaran juga UM Bandung akan memperkuat dan membina desa secara berkelanjutan. Dengan adanya program KKN ini diharapkan UM Bandung dapat berkolaborasi dengan sesama perguruan tinggi swasta lainnya di Jawa Barat.
Iis berharap para mahasiswa nantinya mendapatkan pengalaman baru dan memahami peradaban sosial dari masing-masing lokasi yang berbeda. ”Semoga para mahasiswa dapat berkontribusi dengan masyarakat setempat dan mengimplementasikan ilmu dari hasil perkuliahan di kampus,” ucap Iis.
Dalam sambutannya, Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto berpesan kepada mahasiswa agar berangkat KKN dengan niat lillaahi ta’ala, lurus karena Allah SWT, untuk belajar dan mendapatkan kesempatan luar biasa berinteraksi dengan berbagai kalangan.
Selain itu, Herry juga berpesan agar mahasiswa peserta KKN mampu berpikir kritis, kreatif, cakap dalam berkomunikasi, dan berkolaborasi agar bisa menghadapi tantangan ke depan yang tidak mudah. ”Saya juga berharap Anda punya kemampuan sintesis setelah analisis. Kemampuan sintesis ini penting untuk menghadirkan pemikiran dan solusi,” tandas rektor.
Tetap jaga etika
Pada waktu yang sama, Ketua LPPM UM Bandung Arief Yunan berpesan kepada para mahasiswa peserta KKN agar tetap mengedepankan etika dan sopan santun, di samping berinovasi terhadap potensi desa.
”Anda membawa nama UM Bandung. Jadi, tetap jaga akhlak dan moral selama di sana. Anda juga adalah ambasador di lapangan yang harus merefleksikan nilai-nilai Kemuhammadiyahan,” kata Arief. (FK)