BANTUL, Suara Muhammadiyah – Puncak peringatan milad ke-41 M.Ts Muhammadiyah Kasihan ditandai dengan upacara dalam nuansa pakaian adat Jawa gagrak Yogyakarta diikuti kepala madrasah, guru, karyawan dan para siswa dengan pembina upacara Ketua Komite Madrasah Drs. Sapto Priyono, M.M dihadiri tamu undangan Pengawas Madrasah Ethyk Nurhayati, S.Pd.I, M.Pd, Lurah Bangunjiwo H Parja, S.T, M.Si, Ketua PCM Kasihan Agus Mulyono, S.E, Ketua PRM Bangunjiwo Barat, para dukuh setempat dan lainnya bertempat di lapangan Asriharjo, Bangunjiwo diakhiri dengan pelepasan burung merpati, potong tumpeng serta pembagian sembako kepada warga sekitar dan siswa yatim piatu.
Kepala M.Ts Muhammadiyah Kasihan, Ismartoyo, S.Pd menyampaikan milad ke-41 M.Ts Muhammdiyah Kasihan mengambil tema ”41 tahun melayani negeri melahirkan generasi berprestasi” berdiri tanggal 1 Agustus 1982, mengawali kegiatan belajar mengajar tanggal 29 Juli 1982 dengan jumlah siswa 69. Sementara untuk tempat belajar mengajar masih menumpang di rumah salah satu penduduk dengan sarana prasarana yang amat terbatas. Sampai dengan tahun ajaran 2022/2023 telah meluluskan siswa sebanyak 2.131 siswa.
Pada saat ini jumlah siswa di M.Ts Muhammadiyah Kasihan tercatat sebanyak 318 siswa terdiri kelas VII ada 110 siswa, kelas VIII ada 101 siswa dan kelas IX ada 107 siswa dengan jumlah guru 22 orang serta tenaga kependidikan 4 orang. Fasilitas yang tersedia meliputi ruang kelas, ruang guru, ruang kepala, ruang administrasi, ruang multi media, perpustakaan, laboratorium, masjid, tempat parkir, kantin juga kamar mandi dan toilet yang cukup.
Pengawas Madrasah, Ethyk Nurhayati, S.Pd.I, M.Pd, dalam sambutannya mengharapkan agar melalui milad ke-41 M.Ts Muhammadiyah Kasihan bisa menghasilkan siswa-siswa yang berprestasi baik secara akademis maupun non akademis, sehingga M.Ts Muhammadiyah Kasihan semakin eksis dan mendapat kepercayaan masyarakat. Seperti halnya yang disampaikan Kepala M.Ts Muhammadiyah Kasihan, Ismartoyo,S.Pd bahwa pada setiap tahun ajaran baru kuota siswa senantiasa bisa terpenuhi bahkan terpaksa sampai menolak calon siswa baru.