Pengukuhan Ranting Muhammadiyah di Kampung Moderasi Beragama

Pengukuhan Ranting Muhammadiyah di Kampung Moderasi Beragama

PURBALINGGA, Suara Muhammadiyah – Mengawali bulan kemerdekaan NKRI, di bawah terang purnama awal tahun baru Islam 1445 H. Pengurus Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah Pengalusan telah dikukuhkan. Bertempat di Masjid Jami’ Nurul Huda Desa Pengalusan, agenda tersebut dihadiri oleh Kepala Desa, Camat Mrebet, Ketua RT, Segenap Pengurus PCM Mrebet, Kokam, Lazismu dan disaksikan oleh jamaah Masjid Jami’ Nurul Huda. Selasa (1/8).

Pengalusan telah ditetapkan sebagai salah satu Kampung Moderasi Beragama oleh Pemerintah Kabupaten Purbalingga, di antara 237 Desa di Kabupaten Purbalingga. Maka dari itu, adanya pengukuhan Ranting Muhammadiyah/ Aisyiyah adalah satu kesyukuran, demikian terang Ki Bambang Khaeruddin, Kepala Desa Pengalusan ketika menyampaikan sambutan.

Selain itu, Camat Mrebet, Bapak Dedy Kurniawan Kadarisman, S.STP., M.Si, punya harapan besar dengan dikukuhkannya ranting Muhammadiyah/ Aisyiyah tersebut mampu turut memberikan kontribusi positif untuk kesejahteraan masyarakat, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, maupun sosial/ kemasyarakatan secara umum. Beliau juga menegaskan bahwa pemerintah siap menjadi mitra dalam upaya memenuhi aspirasi warganya.

Dalam moment yang berharga tersebut, terpilih Bapak Pitoyo dan Ibu Miswati sebagai Ketua Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah periode muktamar – 48. Sebelum dikukuhkan, Ketua PCM Mrebet, Bapak Amtorunnajah, M.Pd. memberikan arahan dan amanat.

Ia menyampaikan bahwa di Muhammadiyah itu pimpinan atau Ketua tidak ada gajinya, gajinya kelak di hari kiamat. Meski demikian, harus selalu semangat dalam bekerja melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Selain itu, perlu keikhlasan karena adakalanya justru pengurus yang nombok. Menjadi pimpinan harus siap menjadi ujung tombak dan ujung tombok.

Sekretaris PCM, Bapak Eko juga menambahkan bahwa Muhammadiyah adalah ormas yang legal. Bahkan turut mendirikan Negara Republik Indonesia, salah satu tokohnya ialah Jenderal Soedirman. Oleh karenanya tidak perlu malu dan ragu untuk menunjukkan identitas Muhammadiyah. Terkait administrasi pendirian ranting dapat dilengkapi menyusul. Apalagi Muhammadiyah di Pengalusan sebenarnya bukan sesuatu yang asing, dahulu Pengalusan merupakan ranting yang pernah maju dan berkembang bersama ranting lain seperti Cipaku dan Sangkanayu. (Diyan).

Exit mobile version