KLATEN, Suara Muhammadiyah – Al-Kindi Institute Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) STAI Muhammadiyah Klaten menggelar kegiatan seminar bertajuk Kajian Filsafat pada Sabtu (5/8) di Pendopo Pemda Kabupaten Klaten.
Seminar ini dihadiri oleh pimpinan, dosen, karyawan, para mahasiswa STAI Muhammadiyah Klaten, serta terbuka untuk umum. Kegiatan ini dihadiri pula oleh Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah se-Klaten, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah se-Klaten, Rohis tingkat Sekolah Menengah dan Aliyah se-Klaten, Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah se-Klaten, Pimpinan Komisariat IMM se-Klaten, para mahasiswa hingga masyarakat secara umum yang tertarik dalam pengembangan literasi.
Tema seminar ini adalah Resiliensi Generasi Muda dalam Peningkatan Literasi yang mengundang pengasuh kajian filsafat Masjid Jenderal Sudirman Yogyakarta, Dr. H. Fahruddin Faiz, M.Ag sebagai narasumber.
Muhammad Nur Afi dalam sambutannya selaku Ketua Pimpinan Komisariat IMM STAI Muhammadiyah Klaten menyampaikan bahwa Al-Kindi Institute menjadi wadah terbuka para generasi muda Klaten secara umum yang hendak melakukan kegiatan diskusi. Ia juga menyampaikan pentingnya literasi bagi generasi muda.
“Kemampuan literasi memiliki pengaruh yang penting dalam membantu keberhasilan generasi millennial di masa depan. Generasi muda ini akan kompeten dalam memahami informasi, baik itu secara lisan maupun tertulis.” ujar Afi.
Sementara Muriyanto, M.Pd.I selaku Ketua STAI Muhammadiyah Klaten dalam sambutannya mengingatkan bahwa semangat meningkatkan literasi tidak terbatas pada usia muda.
“Perintah pertama Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. adalah literasi, Iqra’. Buku-buku referensi kini tidak hanya cetak, namun juga digital. Semangat meningkatkan literasi pun tidak boleh tua. Meskipun usia tak lagi muda.” papar Muriyanto.
Empat Metode Dakwah KH. Ahmad Dahlan Tingkatkan Literasi
Dalam pemaparan materi seminar, Fahruddin Faiz menjelaskan tentang empat metode dakwah KH. Ahmad Dahlan dalam upaya peningkatan literasi, yakni kontekstual, dialogis, ‘amal ilmiah, serta inspiratif.
“Coba perhatikan bagaimana cara Kiai Haji Ahmad Dahlan dalam mendidik, suatu kali menggunakan biola, suatu kali mengajak santri-santrinya berkeliling ke pasar, lalu meneladankan berderma kepada yang orang-orang fakir miskin, metode tersebut perlu kita pahami dengan kondisi kita saat ini. Kita perlu beradaptasi dengan teknologi, terlebih hal tersebut yang menjadi daya tarik generasi muda hari ini.” papar Fahruddin Faiz.
Resiliensi generasi muda dalam peningkatan literasi menjadi tema seminar ini berangkat dari permasalahan yang dialami khususnya di Kabupaten Klaten. Belum adanya wadah yang memfasilitasi para pelajar dan mahasiswa (generasi muda) untuk berdiskusi dalam melakukan transmisi pengetahuan memantik PK IMM STAI Muhammadiyah Klaten mendirikan Al-Kindi Institute.
Selain bertujuan untuk menggugah literasi mahasiswa secara khusus dan generasi muda secara umum, seminar ini menjadi simbol syiar pengetahuan berikut literasi dalam lingkup Kabupaten Klaten dan sekitarnya. (Ridwan/Humas)