BANTUL, Suara Muhammadiyah – Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Pleret, Bantul memulai merealisasikan kerja sama dengan Universitas Negeri Yogyakarta. Kali ini dengan melaksanakan workshop untuk menyusun buku ajar Bahasa Inggris berbasis Pendidikan Agama Islam. Kegiatan yang berkolaborasi dengan Program Studi Sastra Inggris UNY, merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Kemdikbudristek.
Dengan dihadiri oleh tamu undangan dari berbagai elemen Muhammadiyah (Dikdasmen PWM & PDM, BPP MBS Pleret, Direktur Pesantren dan Kepala Sekolah SMP dan SMA Muh Pleret) dan 35 orang peserta dari satu pesantren dan dua sekolah di wilayah Kecamatan Pleret, yaitu MBS Pleret, SMP Muhammadiyah Pleret, dan SMA Muhammadiyah Pleret, kegiatan dibuka secara simbolis oleh Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pleret terpilih, Muh Fatkul Mubin, S.Ag., M.Pd.
Mubin menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap perguruan tinggi, yang mau untuk terjun melakukan pengabdian di luar kampus. Kegiatan semacam ini disebutnya merupakan salah satu wujud nyata untuk menuju pendidikan yang unggul, dengan mengedepankan adanya interrelasi, interkoneksi, inovasi, dan kolaborasi.
Dalam kegiatan ini disampaikan pula beberapa patah kata sambutan dari Direktur MBS Pleret, Kamiludin, M.Pd., selaku tuan rumah yang dilanjutkan dengan penjelasan dari Ketua Tim PKM, Prof. Erna Andriyanti, S.S., M.Hum., Ph.D. terkait pelaksanaan kegiatan yang didanai oleh DRTPM Dirjen Dikti Ristek.
Keduanya menyampaikan bahwa kegiatan kolaborasi seperti ini penting untuk dilakukan secara berkesinambungan di masa yang akan datang karena manfaatnya pun akan dapat dirasakan secara nyata baik oleh peserta maupun khalayak umum. Prof. Erna menggarisbawahi bahwa kerjasama antar institusi seperti ini terbuka untuk dilakukan di masa mendatang dengan memanfaatkan berbagai macam program yang disediakan oleh Kemdikbudristek maupun Kemenag.
Setelah acara pembukaan, kegiatan workshop ini dilanjutkan dengan pemaparan materi sesi pertama yang mengusung tema ESP: Bahasa Inggris dalam Konteks Pesantren dan Pendidikan Agama Islam, yang dibawakan oleh Prof. Erna Andriyanti. Pada paparannya Prof. Erna menyampaikan bahwa saat ini tidak hanya sekolah umum saja yang harus maju dan go international, namun juga pesantren maupun sekolah berbasis agama lainnya.
Salah satu yang dapat diupayakan adalah dengan menyusun buku ajar yang secara spesifik isinya menyasar para santri maupun siswa sekolah Muhammadiyah namun juga dapat dimanfaatkan oleh khalayak yang lebih luas. Setelah paparan dilanjutkan dengan diskusi dan kerja kelompok untuk menentukan tema yang akan diangkat dalam buku ajar yang akan disusun”,
Pada sesi kedua, materi dipaparkan oleh Benni Setiawan, S.H.I, M.Si. dengan mengangkat isu seputar penyusunan bahan ajar, yaitu mengenai apa yang dimaksud dengan bahan ajar, kriteria bahan ajar yang baik serta elemen-elemen apa saja yang menyusunnya. Di kedua sesi ini antusiasme yang cukup tinggi ditunjukkan oleh para peserta melalui berbagai pertanyaan yang mereka ajukan serta diskusi yang berjalan dengan sangat aktif.
Kegiatan workshop ini akan berlangsung selama kurang lebih tiga bulan hingga akhir bulan September 2023. Sesi workshop akan berlangsung dalam empat sesi dan disertai dengan pendampingan secara intensif baik secara luring maupun daring. Hasil yang diharapkan dapat dicapai melalui rangkaian workhop ini adalah buku ajar Bahasa Inggris dalam konteks pesantren serta beberapa materi pendukung lainnya seperti video pembelajaran. (ts)