YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggandeng ‘Aisyiyah untuk implementasi program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) serta percepatan penurunan stunting.
Kerjasama tersebut diresmikan dengan ditandatanganinya MoU secara simbolis oleh Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo serta Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah dalam acara Rapat Kerja Nasional Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah di Suara Muhammadiyah (SM) Tower & Convention pada Sabtu (5/8/23).
“MOU ini mensinergikan untuk saling membantu dan mendukung peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting di Indonesia dan BKKBN ditunjuk sebagi ketua pelaksanaan program ini” ujar Hasto.
Dalam kesempatan tersebut, Hasto menegaskan kembali cita-cita Indonesia untuk mewujudkan generasi emas Indonesia 2045. “Presiden Joko Widodo menargetkan angka Stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024,” ujarnya.
Program Bangga Kencana menuju Indonesia Emas 2045 atau 100 tahun Indonesia merdeka disampaikan Hasto, dapat dilakukan dengan mewujudkan keluarga sehat, produktif, dan berkualitas. “Pembangunan keluarga adalah pondasi utama tercapainya kemajuan bangsa, terangnya.
Selain itu, Hasto juga mengingatkan terkait target SDGs salah satunya yaitu menghilangkan kelaparan dan menurunkan risiko kekurangan gizi, mengurangi rasio angka kematian Ibu, menurunkan angka kematian neonatal, akses kespro yang universal yang harus diwujudkan.
Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah juga menyambut dan mengapresiasi atas penandatanganan MoU. “Kerjasama ini adalah bukti dan kesungguhan ‘Aisyiyah dan pemerintah dalam menurunkan stunting di Indonesia,” tuturnya.
Ruang lingkup dalam nota kesepahaman tersebut adalah kegiatan edukasi, pelayanan masyarakat, hingga advokasi. BKKBN mendorong dilibatkannya amal usaha ‘Aisyiyah serta penerapan kegiatan Rumah Gizi ‘Aisyiyah dalam upaya penurunan stunting.
Salmah berharap ikhtiar bersama yang dilakukan ini dapat berkontribusi secara signifikan dalam penurunan stunting di Indonesia yang nantinya dapat mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. (Suri)