BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) melepas 1.492 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun ajaran 2022/2023.
Jumlah itu terbagai atas KKN reguler 1.017 mahasiswa di Kabupaten Bandung, KKN non-reguler 217 mahasiswa di Kabupaten Bandung dan 56 di Cianjur, dan KKN tematik stunting 100 mahasiswa di Cimahi. Kemudian KKN tematik LLDIKTI 10 mahasiswa di Desa Banjaran dan Desa Ciapus (Kabupaten Bandung) dan KKN-MAs 2 mahasiswa di Bangka Belitung.
Para mahasiswa akan melaksanakan KKN atau pengabdian kepada masyarakat ini dari 08 Agustus hingga 08 September 2023. Di samping KKN reguler dan non-reguler, UM Bandung juga melepas secara resmi 100 orang mahasiswa peserta KKN tematik stunting berkolaborasi dengan BKKBN.
Problem solving
”Kami berharap para mahasiswa bisa melanjutkan berbagai program KKN tahun 2022 dan meningkatkan inovasi yang ada di masyarakat,” tutur Ketua Pelaksana KKN UM Bandung Iis Dewi Fitriani di UM Bandung pada Selasa (08/08/2023).
”Inovasi itu misalnya dalam pemberdayaan UMKM. Kemudian juga adanya pendampingan kewirausahaan masyarakat. Kami juga berharap para mahasiswa mampu memberikan solusi (problem solving) atas permasalahan di masyarakat,” lanjut Iis.
Iis berharap mahasiswa mampu mengimplementasikan berbagai ilmu yang sudah didapatkan di bangku kuliah agar bisa bermanfaat untuk masyarakat. Selain itu, Iis juga berpesan agar mahasiswa selalu menjaga nama baik UM Bandung dan bisa menjadi bagian dari masyarakat.
Stunting
Sekretaris Perwakilan BKKBN Jawa Barat Irfan Indriastono mengapresiasi kolaborasi antara UM Bandung dan BKKBN dalam KKN tematik stunting di Cimahi. Ia berharap para mahasiswa dengan kepakaran, kemampuan, keilmuan, dan keahliannya di lapangan mampu membuat program yang tepat untuk sama-sama membantu menurunkan angka stunting.
”Ujung dari semua program penurunan stunting itu bagaimana mengubah perilaku masyarakat. Oleh karena itu, kami mendorong mahasiswa bisa lebih mengeksplorasi kegiatan di lapangan sehingga mampu berbuat, bergerak, dan melangkah bersama,” tandas Irfan. (FA)