PURWOREJO, Suara Muhammadiyah – KKN PMM Kemendikbudristek dari Universitas Muhammadiyah Purworejo dari program studi Peternakan, Pendidikan Ekonomi dan Teknologi Informasi serta Program studi Peternakan Universitas Maarif Nahdlatul Ulama Kebumen mengadakan workshop yang bertema Pengolahan Pakan Ternak dari Limbah Pertanian di Desa Tersidilor, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo.
Workshop ini adalah bagian dari program kerja KKN PMM untuk memberikan edukasi, manfaat serta dukungan kepada masyarakat di Desa Tersidilor dalam program pengolahan pakan dari limbah pertanian. Workshop dihadiri oleh peserta dari pemerintah desa setempat, kelompok tani, masyarakat umum, dan Ketua Bumdes.
Syamsul Arifin selaku sekertaris desa menyampaikan bahwa adanya program KKN PMM ini bisa mendukung, mengedukasi serta memberikan manfaat untuk masyarakat yang dapat diaplikasikan serta bisa berkelanjutan untuk memajukan desa terutama di Desa Tersidilor ini.
Miftah sebagai koordinator KKN PMM dari Program studi Peternakan UM Purworejo menyampaikan bahwa kegiatan workshop ini diharapkan bisa mengembangkan dan mengedukasi masyarakat sekitar bahwa bahan-bahan yang ada di sekitar kita yang diprediksi tidak berguna kemudian bisa kita aplikasikan menjadi pakan yang bisa diberikan kepada hewan-hewan ternak yang kita punyai dirumah masing-masing.
Ditambahkan oleh Mohammad Baharudin sebagai wakil koordinator KKN PMM UMNU Kebumen mengungkapkan harapannya kegiatan ini juga agar masyarakat sekitar khusunya yang ada di Desa Tersidilor ini tahu tentang cara pengolahan pakan dari limbah-limbah pertanian
Ibu Efrilia, S.Pt., M.Pt dari Program studi Peternakan UMNU Kebumen sebagai narasumber workshop menyampaikan bahwa pakan merupakan salah satu komponen paling penting dalam usaha peternakan, dimana biaya yang dikeluarkan untuk pakan saja sekitar 60-70% dari total biaya maka dari itu penggunaan limbah pertanian sebagai pakan alternatif sangat membantu para peternak.
Penggunaan limbah-limbah pertanian sebagai pakan ternak sebenarnya sudah banyak diterapkan, tetapi penggunaanya tidak dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Limbah pertanian memiliki keterbatasan diantaranya seperti kandungan nutrisi yg rendah dan serat kasar yg tinggi, sehingga meskipun ternak dalam keadaan kenyang namun kebutuhan nutrien dalam tubuh tidak terpenuhi, akibatnya ternak menjadi kurus.
Proses pengolahan pakan akan menurunkan serat kasar dan meningkatan protein limbah pertanian, sehingga lebih mudah untuk dicerna oleh ternak. Pengolahan yg dapat dilakukan untuk pakan ternak ruminansia yaitu silase, amoniasi, fermentasi, amofer, pakan komplit dll, sedangkan untuk unggas bisa dilakukan proses fermentasi.
Peserta workshop juga melakukan praktek secara langsung pengolahan untuk pakan unggas dari limbah pertanian. Bahan-bahan yang digunakan pun hanya dari sekitar tempat tinggal mulai dari limbah pertanian seperti dedak padi, jagung, atau bisa alternatif lain ditambahkan sisa dari sayuran, kemudian dicampurkan dengan bahan-bahan yang lainnya dekomposer dan tetes tebu untuk proses fermentasi.
Dr. Jeki Wibawanti selaku Ketua Tim KKN PMM Kemendibudristek mengungkapkan bahwa limbah-limbah pertanian yang ada di Desa Tersidilor seperti jerami padi, jerami kacang hijau, dedak padi, dedak kacang hijau dll selama ini belum digunakan secara maksimal. Oleh karena itu, pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan ternak menjadi alternatif pemaksimalan potensi limbah pertanian untuk meningkatkan produktivitas ternak. (Akhmad)