PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), gelar konferensi European Alliance for Innovation-International Conference on Social Sciences (EAI-ICONESS 2023) di Aula Syamsudi Irsyad, sabtu (22/7/2023).
EAI-ICONESS 2023 merupakan forum ilmiah untuk mempertemukan temuan dan hasil penelitian di bidang ilmu sosial antara lain Pendidikan, Agama, dan Literasi. Konferensi ini akan mempertemukan para peneliti, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam sebuah seminar berskala internasional.
Ketua Penyelenggara Konferensi, Assoc. Prof. Subuh Anggoro mengatakan tujuan diadakan kegiatan ini untuk berbagi informasi serta membangun kerjasama antar akademisi.
“Kita pengen setelah konferensi ini, ada yang bisa kita ajak untuk kerja sama, mungkin kolaborasi reseach, pertukaran pelajar, dan visiting lecture,” jelasnya.
Direktur Pascasarjana UMP Dr. Eko Hariyanto, M.Si., Ak,. CA., CPA dalam sambutannya menyampaikan beberapa tujuan diadakan konferensi ini. Diantaranya menghimpun berbagai ide dan gagasan dari hasil penelitian untuk memberikan masukan bagi dunia pendidikan di Indonesia.
“Tujuan lain adalah mempertemukan para akademisi praktisi dan peneliti di bidang pendidikan agama, dan yang terakhir adalah untuk memfasilitasi publikasi bagi para akademisi dan peneliti di bidang pendidikan agama,” katanya.
Lebih lanjut ia berharap konferensi ini dapat memberikan solusi dari permasalahan yang ada. Diharapkan dengan forum internasional ini dapat mengajukan ide dan menjawab permasalahan yang muncul dalam komunikasi domestik dan global.
Sementara itu Wakil Rektor I, Ir. Aman Suyadi, M.P mengatakan ICONESS secara tidak langsung mendukung akreditasi unggul untuk UMP, karena ICONESS bertujuan mendorong peneliti dan akademisi membicarakan isu-isu yang sedang hangat.
“ICONESS 2023 merupakan program pascasarjana dengan ide dasar penelitian di bidang ilmu sosial untuk menghasilkan dampak penelitian yang maksimal terhadap pendidikan, agama, dan literasi, serta meningkatkan hubungan antar akademisi,” jelasnya. (guh/tgr)