BANDUNG, Suara Muhammadiyah — Dalam rangka meningkatkan literasi dan edukasi masyarakat, tim Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) UM Bandung menggelar seminar parenting di lingkungan RW O4, Desa Rancakole, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, pada Sabtu (05/08/2023).
Seminar parenting PKM UM Bandung ini mengangkat tema ”Bumi Literasi Kreatif Berbasis Community Development Pada Anak” dan dihadiri puluhan ibu-ibu beserta anak-anaknya. Mereka tampak antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
Ketua Pelaksana Rahma Budi Robani menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan literasi dan kreativitas khususnya pada anak-anak.
”Berdasarkan hasil pengamatan kami, di Desa Rancakole ini memiliki masalah bidang pendidikan khususnya dalam hal meningkatkan literasi yang masih harus mendapat dukungan,” ucap Rahma.
Ada beberapa rangkaian kegiatan dalam kegiatan ini, mulai dari Bumi Cemara Literasi, Bumi Cemara Kreativitas, Bumi Cemara Alam, dan Bumi Cemara Literasi Berhitung. ”Jadi, rangkaian kegiatan ini untuk mengatasi berbagai masalah seputar minat baca, berhitung, kreativitas, hingga interaksi dengan alam,” jelas Rahma.
Penerapan program tersebut menurut Rahma dikhususkan untuk ibu-ibu yang akan mengajarkan anak-anaknya pada usia 05-12 tahun. ”Program ini akan menjadikan anak-anak dapat mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis secara mandiri,” tandas Rahma.
Ia berharap melalui program tersebut, para orang tua bisa mendapatkan motivasi untuk selalu mengutamakan pendidikan untuk anak-anak mereka. ”Tidak hanya orang tuanya, anak-anak di Desa Rancakole bisa mendapatkan motivasi untuk selalu belajar dan semangat meraih cita-citanya,” pungkas Rahma.
Acara ini menghadirkan psikolog dan dosen Psikologi UM Bandung Nurlaela Hamidah sebagai narasumber. Nurlaela menyampaikan banyak hal terkait keluarga, anak, pendidikan, parenting, dan hal-hal terkait lainnya.
Di antara poin menarik pembahasannya yakni bagaimana cara mengarahkan perilaku positif kepada anak. Ia menjelaskan perilaku positif atau baik pada anak hakikatnya merupakan sebuah kebiasaan yang sering orang lakukan.
”Awal-awal mungkin agak sulit untuk mengajarkan kebaikan kepada anak. Namun, lambat laun akan berhasil juga karena semua itu demi kebaikan anak di masa depan,” ungkap Nurlaela.
Tidak hanya mengajarkan perilaku baik kepada anak, kata Nurlaela, orang tua juga perlu mengajari anak dalam mengontrol diri untuk membiasakan dirinya untuk berperilaku baik.
”Anak akan belajar cara mengendalikan diri jika orang tuanya memberikan pengajaran itu melalui rasa cinta dan pengawasan terhadap anak,” terangnya.
Tambahan informasi, kegiatan ini menjadi salah satu acara tim PKM UM Bandung dalam bidang pengabdian masyarakat untuk melaksanakan program Pekan Kreativitas Mahasiswa dari Kemendikbudristek. (FK)