BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Dialog ideologi, politik, dan organisasi (Ideopolitor) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) gelombang pertama yang berlangsung di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung dari Sabtu-Minggu (12-13/08/2023) sudah resmi berakhir.
Dialog Ideopolitor PWM Jawa Barat diikuti 250 peserta. Selama dua hari, mereka mendapatkan berbagai materi seputar ideologi, politik, dan organisasi dari para narasumber.
Pencerahan bagi PDM
Terkait Dialog Ideopolitor PWM Jawa Barat ini, Ketua PDM Kota Bandung H Zainal Ihsan SAg menyambut baik dan mengapresiasi. Ia mengatakan bahwa acara ini bermanfaat bagi PDM yang ada di Jawa Barat khususnya Kota Bandung.
PDM Kota Bandung, tutur Zainal, banyak mendapatkan penguatan soal materi ideologi, politik, dan organisasi yang nantinya bisa diterapkan di PDM. ”Materi yang disampaikan pada acara ideopolitor menjadi pengingat bagi kita untuk lebih hati-hati dan memastikan bahwa Muhammadiyah hadir sebagai organisasi yang berkeadaban,” ucap Zainal.
Ideopolitor memberikan pencerahan khususnya bagi PDM Kota Bandung yang memiliki tanggung jawab dalam menjalankan organisasi. ”Muhammadiyah sebagai institusi yang unggul harus memberikan kebermanfaatan dan kebaikan dalam kehidupan kemanusiaan, berbangsa, bernegara, yang ujungnya mencari keridaan Allah SWT,” ungkap Zainal.
Zainal juga memastikan PDM Kota Bandung akan menjalankan program turunan dari PWM Jawa Barat. ”Mudah-mudahan Dialog Idepolitor dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat melanjutkan program sesuai dengan harapan,” tandas Zainal.
Girah Kemuhammadiyahan
Sementara itu, Sekretaris PDM Kota Cimahi Irfan Fachrudin SAP sangat bersyukur atas terselenggaranya acara Dialog Ideopolitor. Irfan berharap PDM bisa membagikan ilmu yang didapat dari Ideopolitor kepada PCM dan PRM.
”Ilmu ini dapat menjadi cara untuk memperkuat girah Kemuhammadiyahan dari tingkat daerah sampai ranting. Semoga seluruh majelis maupun lembaga yang ada di bawah PDM Kota Cimahi dapat menjalankan program kerja mereka sampai 2027 nanti,” pungkas Irfan.
Penguatan ideologi
Tanggapan dan apresiasi juga datang dari pengurus PDM Subang H Zaenudin SSy SPdI. Ia mengungkapkan bahwa Dialog Ideopolitor merupakan kegiatan yang sangat penting karena menjadi ajang silaturahmi sekaligus penguatan ideologi anggota dan pimpinan persyarikatan.
”Kegiatan Dialog Ideopolitor yang diselenggarakan oleh PWM Jawa Barat ini sangat penting dilakukan. Selain sebagai ajang silaturahim, kegiatan ini juga sebagai bentuk upaya penguatan ideologi bagi para anggota dan pimpinan persyarikatan yang baru saja selesai dikukuhkan,” tutur Zainudin.
Melalui Dialog Ideopolitor, kata Zainudin, semua anggota dan pimpinan Muhammadiyah merekatkan konsolidasi penyamaan persepsi dalam berorganisasi dan pandangan politik yang berkembang dewasa ini.
Apresiasi dan masukan
Ketua PDM Pangandaran Undang Kosasih menyebut Dialog Ideopolitor yang sebelumnya diselenggarakan di setiap PDM dan sekarang dipusatkan di PWM untuk anggota pleno PDM sudah berjalan sangat baik.
Dilihat dari segi isi, kata Undang, tentu cukup berkualitas, apalagi sampai dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir.
PDM Pangandaran mengapresiasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat yang optimis dengan gagasan-gagasan segar untuk membangkitkan Jawa Barat dari ketertinggalan dari wilayah lain. Manfaat Ideopolitor lainnya, kata Undang, yakni bisa silaturahmi dengan sejumlah PDM yang banyak diisi wajah-wajah baru dan segar.
”Diskusi tidak hanya vertikal, tetapi juga horizontal. Sebagai masukan, agar ke depan lebih tajam di materi ideologi, politik, dan organisisi Muhammadiyah. Termasuk penjabaran dan turunan dari semua itu,” kata Undang Kosasih.
Dialog Ideopolitor terlaksana berkat kerja sama PWM Jawa Barat, PWA Jawa Barat, UM Bandung, Unisa Bandung, RS Muhammadiyah Bandung, RS Muhammadiyah Bandung Selatan, MDMC Jawa Barat, dan sebagainya. (FA)