SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Majelis Tabligh dan Ketarjihan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah menggelar Rapat Kerja Nasional dalam rangka memperkuat dakwah dan saling bersinergi. Agenda Rakernas ini juga berbarengan dengan Rakernas Lembaga Seni Budaya dan Olahraga PP ‘Aisyiyah bertajuk “Penguatan Kepemimpinan untuk Perluasan Dakwah Berkemajuan Menuju Peradaban Bangsa” di Surakarta, Jum’at – Ahad (18-20/8/2023).
Turut hadir Ketua Lembaga Dakwah Komunitas PP Muhammadiyah Muchamad Arifin yang menyampaikan materi tentang Dakwah Pencerahan Berbasis Komunitas. Menurutnya Dakwah Muhammadiyah memiliki 3 sasaran yaitu dakwah sasaran utama warga Muhammadiyah, dakwah sasaran umum yaitu untuk masyarakat umum, dan dakwah sasaran khusus yaitu untuk komunitas.
Ustadz Arifin mengungkapkan bahwa gerakan Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia terus berinisiatif dalam upaya untuk menebarkan nilai-nilai Islam Berkemajuan di tengah-tengah masyarakat. Melalui program Lembaga Dakwah Komunitas, Muhammadiyah berupaya menghadirkan pesan-pesan agama bagi berbagai lapisan masyarakat.
Dalam agenda yang berlangsung di Auditorium Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) tersebut, Arifin menjelaskan Program Dakwah Komunitas perlu ditopang dengan mubaligh/da’i Muhammadiyah yang memiliki kualitas dan kapasitas. Maka pelatihan dan peningkatan kualitas mubaligh/da’i khusus menjadi perhatian LDK PP Muhammadiyah.
Selain itu, LDK juga mengembangkan dakwah inovatif yang dikenal sebagai “Dakwah Daerah 3 T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal)” sebagai bagian dari upaya menjangkau masyarakat di daerah pelosok negeri. Melalui Dakwah 3T, Muhammadiyah mengerahkan anggotanya untuk terlibat aktif dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan.
Program ini juga berkontribusi mengurangi tingkat kemiskinan dan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi daerah-daerah terpencil dan tertinggal. Maka dakwah yang dilakukan Muhammadiyah dapat menyelesaikan masalah tanpa masalah dengan pendekatan holistik.
Kemudian, LDK PP Muhammadiyah juga menerapkan pendekatan yang berbeda dalam program “Dakwah Sasaran Komunitas Menengah dan Atas”. Muhammadiyah berusaha menghadirkan pemahaman agama yang relevan bagi mereka yang memiliki latar belakang pendidikan dan sosio-ekonomi yang lebih tinggi.
“Dakwah pada komunitas atas dan menengah membutuhkan keahlian terkait isu isu kekinian yang di butuhkan dan jaringan khusus,” ungkap Arifin.
Dalam era digital, Muhammadiyah juga memperluas jangkauan dakwah melalui program “Dakwah pada Komunitas Dunia Maya”. Dengan memanfaatkan media sosial, platform digital, dan konten online, Muhammadiyah menjalankan kampanye edukatif dan sosial yang mencakup berbagai topik, mulai dari akidah hingga isu-isu sosial kontemporer.
Dengan melibatkan berbagai lapisan masyarakat dan mengintegrasikan solusi dalam berbagai aspek kehidupan, Gerakan Muhammadiyah terus membuktikan bahwa dakwah dapat menjadi sarana untuk menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru, sekaligus menciptakan kedamaian dan keberlanjutan di tengah-tengah masyarakat. (Riz)