SURABAYA, Suara Muhammadiyah – Sekolah Ceria (Cerdas, Empati, Religius, Inovatif, Akseleratif) SD Muhammadiyah 19 Surabaya yang terletak di jalan Ampel Kesumba nomor 14 mempunyai cara unik dalam memperingati HUT ke-78 RI yakni dengan melaksanakan ziarah ke makam pahlawan KH Mas Mansur yang terletak di daerah Masjid Ampel sebagai perwujudan mengenang jasa para pahlawan, Jumat (18/8/2023).
Kepala SD Muhammadiyah 19 Surabaya Maliki SThI MPd menjelaskan, bertepatan dengan HUT ke-78 RI sekaligus mengenang para pejuang pihak sekolah menggelar ziarah kepada salah satu Pahlawan Nasional berlokasi di Masjid Ampel Surabaya.
“Kami mengajak 45 siswa kelas 4, 5, dan 6 SD Muhammadiyah 19 Surabaya untuk melakukan ziarah kemakam pahlawan nasional sekaligus tokoh Muhammadiyah yakni KH Mas Mansur dalam rangka untuk mengenang jasa-jasa serta mengenal biografi beliau”, terangnya.
Masih dengan Maliki, sebagai seorang muslim ketika berziarah diniatkan karena Allah SWT, kemudian mengucapkan salam kepada ahli kubur, serta kita melepaskan alas kaki.
“Kemudian berdoa kepada Allah SWT memohon ampun atas segala kesalahan yang pernah dilakukan oleh para pahlawan dengan menghadap kiblat, dan kita tidak boleh menduduki maesan atau makam”, tuturnya.
Maliki berharap sebagai seorang muslim para siswa bisa mempraktekkan serta dalam berziarah adalah sebagai pengingat peristiwa bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.
“Karena itulah sebelum kita meninggal dunia, tentu harus mempersiapkan diri semaksimal mungkin dengan senantiasa beribadah, berdoa, dan melakukan perbuatan yang baik”, ungkapnya.
“Dalam berziarah bertepatan dengan Jumat berkah para siswa juga melaksanakan kegiatan berbagi sedekah membagikan nasi bungkus kepada para peziarah yang lain sebagai wujud empati atau kepedulian terhadap sesama”, imbuhnya.
Lanjut Maliki, SD Muhammadiyah 19 Surabaya memiliki slogan Ceria yakni,
Cerdas, bagaimana mendidik anak untuk belajar mandiri, berani, dan percaya diri.
Empati bagaimana anak bisa memiliki kepedulian terhadap sesama dan senantiasa rendah hati.
Religius bagaimana para siswa senantiasa beriman, bertakwa, dan berakhlaqul karimah.
Inovatif bagaimana mengajarkan para siswa untuk selalu kreatif, komunikatif, dan pantang menyerah.
Akselerasi dimana para siswa bisa selalu mencoba untuk cepat tepat, dan akurat.
“Dengan kegiatan ziarah dan berbagi tersebut, mudah-mudahan para siswa mampu untuk menghargai jasa para pahlawan, memupuk rasa empati terhadap sesama, serta mengingatkan bahwasanya kematian pasti akan kita hadapi”, harapnya.
Sementara itu, salah satu siswa dari kelas 6 Muhammad Naufan Hidayat mengaku sangat senang dan bangga bisa mengikuti kegiatan tersebut.
“Sangat senang bisa mengikuti kegiatan ziarah dan berbagi nasi bungkus di sekitaran Masjid Ampel Surabaya, selain menumbuhkan empati, kami juga bisa belajar mengenang dan menghargai jasa para pahlawan”, pungkasnya. (Yuda).