SURABAYA, Suara Muhammadiyah – Lembaga Penelitian dan Pengadian Masyarakat (LPPM) UM Surabaya melaksanakan program rutin tahunan KKN 2023 dengan mengusung tema Ekspedisi Inovasi: Bakti, Bukti, Gemati. Penempatan KKN tersebar di lima kabupaten, yakni Lamongan, Tuban, Gresik, Pamekasan, dan Surabaya.
Desa Sumberagung, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan menjadi salah satu tempat terpilih dalam pelaksanaan KKN Kelompok 02 yang berjumlah 19 mahasiswa dari berbagai fakultas dan program studi. Desa ini terbagi menjadi enam dusun, di antaranya Dusun Tronglo, Trongglonggong, Pulo, Pulorejo, Sumberjo, dan Kedungturi. Terdapat 8 lembaga pendidikan tingkat SD/MI dan TK yang tersebar di desa ini.
Inovasi pendidikan menjadi subtema yang dipilih oleh kelompok 02 sebagai fokus utama selama pengabdian. Alat Permainan Edukasi (APE) adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana/alat untuk bermain yang mengandung nilai edukatif serta dapat mengembangkan kemampuan peserta didik. Alat ini didesain sesuai dengan tingkat pendidikan yang mengandung materi-materi pembelajaran di kelas untuk memudahkan peserta didik dalam memahami pembelajaran.
Selama dua pekan, mahasiswa mengerjakan tiga macam APE dengan total 28 buah yang ditujukan untuk 4 SD/MI dan 4 TK. Macam-macam APE yang telah dibuat di antaranya, Ular Melompat dan Papan Bilangan untuk mata pelajaran matematika, Papan Menyusun Kata dan Bola Warna untuk bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, serta TTS dan Papan Arab untuk Agama Islam.
Sebagai bentuk respon peduli lingkungan, mahasiswa memanfaatkan jerami dalam pembuatan APE mengingat jerami sangat melimpah di Desa Sumberagung pascapanen. Hal ini juga menjadi nilai edukasi kepada peserta didik untuk memanfaatkan limbah di sekitar rumah yang berpotensi memiliki nilai guna.
Demonstrasi APE di 8 lembaga sekolah telah dilaksanakan selama 2 hari di pekan ke-3 pelaksaan KKN. Pengenalan APE untuk tingkat SD dan TK dilaksanakan pada (15/8) mulai pagi hingga jam istirahat. Peserta didik sangat antusias dengan APE yang dirasa sangat menyenangkan untuk media belajar. Tidak lagi merasa bosan, peserta didik dengan semangat mampu memahami cara penggunaan dan materi-materi dasar yang sengaja diselipkan. Secara bergantian, setiap peserta didik berkesempatan menggunakan APE tersebut.
Para pendidik di masing-masing lembaga sekolah mengapresiasi betul karya dari mahasiswa KKN dan berterima kasih telah dibantu dalam KBM. Dari 28 buah APE nantinya akan dibagikan secara merata di 8 lembaga sekolah sebagai bentuk bakti, bukti, dan gemati mahasiswa KKN. Dengan demikian, pendidik dan peserta didik dapat mengaplikasikan secara mandiri dalam KBM di kelas. (Dwiki)