JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Guru Besar Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, Prof. Dr. Gofur Ahmad, S.T., M.M., menggagas inovasi berbasis Artificial Intelligence (AI). Gagasan dalam rangka pengembangan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) ini disebut dengan istilah Human Intelligence Management.
Human Big Data merupakan salah satu pilar dalam Human Intelligence Management. Melalui aspek tersebut, Gofur menciptakan inovasi baru dalam bentuk aplikasi big data bernama Satu Muhammadiyah. Gagasan ini diterangkan Gofur dalam orasi ilmiah berjudul Human Intelligence Management: Human Challange pada acara Pengukuhan Guru Besar, di Auditorium Syafri Guricci Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) UMJ, Selasa, (22/08/2023).
Pada orasi ilmiahnya, Gofur memperlihatkan prototype yang ia bentuk dari Satu Muhammadiyah. “Kita akan lihat secara langsung konsep dari Human Big Data melalui aplikasi Satu Muhammadiyah. Misal ingin melihat jumlah anggota Muhammadiyah, afiliasi Muhammadiyah seperti rumah sakit, sekolah, dan amal usaha Muhammadiyah,” tutur Gofur.
Selain memudahkan pencarian data, adanya Satu Muhammadiyah juga dapat meseleksi pengkaderan anggota Muhammadiyah untuk menemukan kader yang berkualitas. Sehubungan dengan itu, pilar lain yang tidak kalah penting dalam proses Satu Muhammadiyah adalah Digital Talent.
Digital Talent merupakan kunci dari transformasi digital berbasis kecerdasan buatan dalam konsep Human Intelligence Management. Dengan demikian, Digital Talent dalam perspektif Human Intelligence Management dapat dimaknai sebagai seseorang yang memiliki kemampuan strategis dalam bidang digitasi yang mampu mengkonversi praktek terbaik organisasi ke dalam teknologi digital berbasis AI.
“Terdapat lima konsep yang menjadi pilar penting dalam Human Intelligence Management di antaranya pengelolaan SDM berbasis AI, Change People to Bionic, Digital Talent, Human Big Data, dan Humanverse,” ujar Gofur.
Pengelolaan SDM berbasis AI pada prinsipnya memutakhirkan cara organisasi dalam menatakelola seluruh fungsi manajemen SDM, mulai dari perencanaan, utilisasi, hingga pemisahan. Pemanfaatan teknologi informasi sudah tidak lagi hanya digunakan untuk melakukan transaksi dan pemeliharaan data SDM. Lebih dari itu, AI menjadi interkoneksi antara teknologi pintar dengan operasional pengendalian SDM.
Pada kesempatan yang sama, Gofur juga memperlihatkan inovasinya dalam pilar Humanverse atau manusia dalam wujud lain yang ia praktikkan menggunakan alat headset VR Oculus Quest 2. Meski saat ini baru ada Metaverse yang diciptakan oleh Marck Zuckenberg, Gofur tidak menutup kemungkinan di masa yang akan datang Humanverse akan semakin berkembang.
“Kita akan bisa melihat bahwa interaksi yg dilakukan manusia dpt dilakukan di mana saja bahkan hingga ke luar negeri. Nanti di masa depan interaksi kita sudah tidak lagi dilakukan secara formal, karena proses pertemuan baik sekolah, rapat, dan lain-lain bisa dilakukan secara real time,” ujar Gofur.
Pada akhir penyampaiannya, Gofur berharap Satu Muhammadiyah yang ia ciptakan dapat selesai dalam jangka waktu satu tahun. Gagasan ini disambut baik Ketua Badan Pembina Harian UMJ yang juga merupakan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah. Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed. Menurut Mu’ti gerakan Muhammadiyah hingga saat ini belum memiliki data valid.
Prof. Dr. Gofur Ahmad, ST., MM., diangkat sebagai Guru Besar bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia berdasarkan SK Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Nomor 19384/MPK.A/KP.05.01/2022 Tentang Kenaikan Jabatan Akademik Dosen. Gofur menerima SK pada Maret 2022 dengan perolehan angka kredit sebesar 854.
Pengukuhan Guru Besar dihadiri oleh Senat UMJ, Ketua Badan Pembina Harian UMJ Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., Ketua Senat UMJ Prof. Dr. Masyitoh, M.Ag., para Wakil Rektor, Dekan dan para Wakil Dekan di lingkungan UMJ, Ketua LLDIKTI Wilayah III, Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc., Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Jamhari Makruf, MA., Guru Besar tamu dari Universitas Hasanuddin Makassar Prof. Sukri Palutturi, SKM. M.Sc, PH. Ph.D, serta keluarga dan kerabat kedua Guru Besar yang dikukuhkan. (KSU)