‘Aisyiyah Ikut Tandatangani Kerjasama Pengembangan Ekonomi Syariah di Sumut

'Aisyiyah Ikut Tandatangani Kerjasama Pengembangan Ekonomi Syariah di Sumut

MEDAN, Suara Muhammadiyah – Pengembangan Ekonomi Syariah semakin menggaung. Sistem Ekonomi Syariah ini semakin disadari mampu mendorong sistem ekonomi Indonesia yang lebih baik. Untuk mendorong pengembangan ekonomi syariah itu Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Sumatera Utara melakukan program edukasi dan literasi ekonomi syariah yang melibatkan 1000 dai di Sumatera Utara.

Kegiatan edukasi dan literasi yang dilakukan Kadeks bersama lembaga keuangan lainnya berlangsung di aula Raja Inal, Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Diponegoro Medan, Selasa (22|8). Hadir pada kegiatan ratusan dai dari berbagai elemen organisasi Islam, salah satunya adalah Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumatera Utara.

Direktur Eksekutif KDEKS Provinsi Sumatera Utara, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe mengatakan, Kegiatan edukasi dan literasi Ekonomi Syariah yang dilakukan Kadeks berkolaborasi dengan  Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia, PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia, Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan  Syariah Provinsi Sumatera Utara.

Forum edukasi dan literasi ini, melibatkan ratusan dai dari berbagai organisasi Islam dengan harapan para dai dapat mengkomunikasikan berbagi program pengembangan ekonomi syariah kepada akar rumput.

Beberapa organiasi islam yang hadir ikut menandatangani program pencanangan edukasi dan literasi ekonomi syariah itu, diantaranya adalah PW Aisyiyah Sumatera Utara. Sekretaris PW Aisyiyah Sumut Yuniar R. Yoga menandatangani program kerjasama itu. Untuk kegiatan ini Aisyiyah menghadirkan lebih 30 orang unsur pimpinan wilayah dari majelis dan lembaga yang ada, seperti Dr. Siti Mujiatun,  Ir. Murniati Lubis, Dra. Zubaidah Pohan, Dr. Syafrida Hani MSi, Dr. Elizar Sinambela, Sri Ngayomi Pujiastuni MPsi, Nadlrah Naimi MAg, Dr. Elisa Fitri Tanjung.

Sekretaris PW Aisyiyah Sumatera Utara, Yuniar R. Yoga menyampaikan apresiasi atas pelibatan Aisyiyah pada program pengembangan ekonomi syariah. Aisyiyah sebagai organisasi perempuan terbesar di negeri ini, selain memiliki jutaan anggota, juga memiliki banyak aset dalam bentuk amal usaha pendidikan, sosial, kesehatan dan ekonomi. Kata Yuniar, Aisyiyah juga memiliki banyaka dai (ulama perempuan) yang siap menjadi ujung tombak bagi komunikasi, edukasi dan literasi dalam pengembangan ekonomi syariah itu.

Pemprov Sumatera Utara Beri Apresiasi

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) mengapresiasi program-program yang terkait dengan percepatan pengembangan ekonomi syariah di Sumut. Apalagi, potensi pengembangan ekonomi syariah di Sumut masih cukup luas.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Bidang Pendidikan Kesehatan Infrastruktur dan Pemberdayaan Masyarakat Suherman, pada Pencanangan Edukasi dan Literasi Pasar Modal Syariah bagi 1.000 Mubaligh di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur, Jalan Diponegoro Nomor 30, Medan, Selasa (22/8).

“Jumlah masyarakat muslim Sumut yang cukup besar merupakan potensi yang bisa dikembangkan. Sumut memiliki 252 pesantren dengan jumlah pendidik sebanyak kurang lebih 7.661 guru, 94.888 santri dan santriwati. Sumut juga memiliki 11 usaha syariah yang aktif dikelola pondok pesantren,” sebutnya.

Untuk itu, katanya, Pemprov Sumut pun terus melakukan literasi publik mengenai perekonomian syariah. Disadari literasi publik terkait perekonomian syariah di Sumut masih belum cukup optimal, untuk itu dibutuhkan sinergi dan koordinasi yang lebih baik lagi, agar dapat dikenal masyarakat.

Pemprov Sumut juga telah membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS). Komite tersebut memiliki program kerja di antaranya pengembangan industri produk halal, industri keuangan syariah, dana keuangan syariah dan kewirausahaan syariah.

Mengenai Pencanangan Edukasi dan Literasi Pasar Modal Syariah, Gubernur berharap para peserta yang notabene mubaligh agar bisa menjadikan kegiatan tersebut sebagai sarana mengenal pasar modal syariah. Kegiatan tersebut juga diharapkan dapat mengubah pola pikir masyarakat untuk melakukan inovasi dan terobosan dalam penataan keuangan berdasarkan prinsip syariah.  (Syaifulh/Riz)

Exit mobile version