BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Diskusikan rencana kerjasama program Pesantren yang ramah lingkungan, tim Eco Bhinneka Muhammadiyah bersilaturahmi ke ‘Aisyiyah Boarding School (ABS) Bandung pada Senin (21/8). Silaturahmi yang dilaksanakan di Aula Pertemuan ‘Aisyiyah Boarding School ini dihadiri oleh 22 orang, yaitu perwakilan tim dari manajemen program Eco Bhinneka Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Barat, serta Pimpinan ‘Aisyiyah Boarding School dan jajarannya yang terkait.
Mudir Pesantren ‘Aisyiyah Boarding School, Dede Kurniawan, menyampaikan bahwa di tahun ini ‘Aisyiyah Boarding School sedang diminta progress dalam segala bidang, terutama di Eco Pesantrennya. “Harapan kami nanti di beberapa bagian di pesantren ini bisa menggunakan sumberdaya yang lebih ramah lingkungan, apapun itu, secara bertahap. Karena lingkungan ini isu universal, tidak hanya bicara Islam saja, tapi bicara kemanusiaan yang lebih luas lagi,” katanya.
Sementara itu, Heni Nur’aeni selaku Wakil Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Barat yang mengkoordinir bidang Lingkungan Hidup, menyampaikan ketertarikannya terhadap gerakan Eco Bhinneka. “Eco Bhinneka ini menarik, bahwa dengan melestarikan alam, lewat ke-religious-an dari berbagai agama, mudah-mudahan bisa merawat lingkungan yang berbagai tempat telah mengalami kerusakan,” ungkapnya. Menurut Heni, pesantren merupakan salah satu pilar dakwah agama melalui bidang pendidikan. “Melalui Eco Bhinneka, pesantren juga bisa berperan sebagai ruh dakwah Islam yang rahmatallil alamiin, bukan hanya umat Islam saja, tapi untuk semesta,” imbuhnya.
Direktur Eco Bhinneka Muhammadiyah, Hening Parlan, menegaskan bahwa isu lingkungan hampir sama dengan isu kemanusiaan, di mana manusia tidak pernah terlepas dari lingkungan. “Sebagai Pesantren, maka mendidik para siswa kita untuk melakukan perubahan dan bersikap terhadap kelestarian lingkungan itu menjadi sangat penting,” katanya. Hening yang saat ini aktif sebagai Wakil Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, juga menyampaikan bahwa di Muhammadiyah sedang digerakkan agar Muhammadiyah sebagai pelopor gerakan lingkungan.
“Kalau kita punya keinginan untuk mencapai sesuatu, kita harus bertekad kuat. Saya berharap ‘Aisyiyah Boarding School ini menjadi pelopor untuk sekolah ‘Aisyiyah yang lain. Yang kita tawarkan, mari kita bangun Eco Pesantren mulai dari sini, dan modulnya atau pengetahuan yang kita bangun di sini bisa dipakai di pesantren maupun sekolah yang lain,” ajaknya.
Hening menjelaskan bahwa Eco Bhinneka berasal dari kata Ecology dan Kebhinnekaan. Ia berharap, pendekatan keberagaman dan ekologi itu menjadi salah satu pendekatan yang baik, karena bumi ini tidak bisa diurus oleh 1 agama yang ada di Indonesia. “Kita tahu orang Islam paling banyak jumlahnya di atas 85%, jadi kita sebagai umat Islam menggerakkan, dan mengajak agama yang lainnya, di mana mereka juga memiliki nilai-nilai agamanya mengajarkan tentang melestarikan lingkungan,” ucap Hening, yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah.
Silaturahmi kemudian dilanjutkan dengan diskusi perihal gambaran umum kegiatan pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan oleh ‘Aisyiyah Boarding School, apa yang sudah baik, dan apa yang menjadi kendala, serta usulan inovasi kegiatan yang berpeluang untuk bisa dikerjasamakan dengan program Eco Bhinneka Muhammadiyah. Proses diskusi ini dimoderatori oleh Ririn Dewi Wulandari selaku sekretaris Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) PWA Jawa Barat, sekaligus Pengelola Unit Bisnis dan Lingkungan di ‘Aisyiyah Boarding School. “Alhamdulillah kita ada 1,8 hektar tanah, dan baru 10 ribu meter yang, sehingga masih ada sekitar 8 ribu meter tanah yang bisa kita kelola, untuk bisa kita manfaatkan untuk Green Pesantren. Tentu mudah-mudahan ada Circular Economy yang kemudian kita bisa hasilkan dari kerjasama yang akan dilakukan,” ungkap Ririn.
Peserta yang hadir dalam forum ini diberi kesempatan untuk memberi masukan usulan kegiatan. Usulan-usulan ditampung, dan pasca pertemuan ini akan diadakan pertemuan kembali secara daring melalui ZOOM, untuk memilih usulan kegiatan mana yang akan dikerjakan bersama, antara ‘Aisyiyah Boarding School dan Eco Bhinneka. (DRA)