PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Wakil Rektor III Umri, Dr Jufrizal Syahri MSi bersama beberapa wakil rektor dari perguruan tinggi lainnya di kota Pekanbaru melaksanakan penandatanganan kerjasama di Ballroom Hotel Royal Asnoff Pekanbaru, Rabu (23/08/2023) pagi.
Penandatanganan kerjasama ini merupakan bagian dari kegiatan utama grand launching program wirausaha merdeka Unri 2023 tahun kedua yang sebelumnya sudah dilaksanakan soft launching pada tanggal 1 Agustus lalu. Turut hadir pada kegiatan tersebut perwakilan Gubernur Riau yaitu Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Rau Romi Pasrah SSTP MSi juga pelaksana pusat kampus merdeka program wirausaha merdeka kemdikbudristek Adrian Bani Kamsil SE.
Jufrizal menyampaikan bahwa penandatanganan ini merupakan bentuk dukungan Umri dalam rangka mengembangkan jiwa wirausaha mahasiswa. Hal ini penting mengingat kewirausahaan merupakan sebuah produk nyata yang memiliki potensi untuk dikembangkan dan berdampak kepada perkembangan kesejahteraan masyarakat.
“UMRI selain memiliki badan pengembangan wirausaha sendiri juga memfasilitasi mahasiswa dalam dunia wirausaha melalui kerjasama program wirausaha seperti ini, harapannya mahasiswa Umri bisa berperan aktif sekaligus menjadi inkubator pengembangan UKM di kota Pekanbaru” ujarnya.
Jufrizal turut berpesan kepada seluruh mahasiswa Umri yang lolos pada program wirausaha ini untuk memanfaatkan program yang diberikan agar produk yang dihasilkan nantinya tidak berhenti selepas program berakhir.
“berwirausaha juga bisa menjadi sumber pendapatan, mudah-mudahan dengan mengikuti program ini mahasiswa kita tidak hanya menjadi pekerja tapi juga mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat disekitarnya” sebutnya.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, sekretaris Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Kontrol Mutu Umri Rahmiwati Hilma SSi MSi, menjelaskan bahwa program ini merupakan program dari LPDP yang baru dibuka selama 2 tahun, dan Unri merupakan salah satu universitas yang lolos sebagai penerima hibah dari LPDP.
Namun dalam sebagai salah satu syarat menjalankan program wirausaha ini, penerima hibah juga harus mengikutsertakan perguruan tinggi lainnya.
“UNRI yang lolos hibahnya, dan syaratnya selain mengikutkan mahasiswa sendiri juga harus melibatkan universitas lainnya termasuk Umri” sebut dosen program studi MIPA tersebut.
Di tahun sebelumnya, Umri berhasil mengikutkan 6 kelompok dengan jumlah 30 orang siswa. Untuk tahun ini selain 10 perguruan tinggi lainnya, mahasiswa Umri kembali lolos seleksi program tersebut, “kita juga masih lolos 30 orang di tahun ini” sebutnya.
Lebih jauh dalam program ini, nantinya mahasiswa yang lolos akan diberikan ilmu dan wawasan mengenai wirausaha sehingga nantinya berhasil membuat sebuah produk untuk dikomersilkan.
Pelatihan yang intensif nantinya diberikan oleh puluhan coach yang akan membimbing seluruh mahasiswa peserta program ini.
“Coaching online selalu ada di hari senin dan rabu, dengan kita dosen DPL dan sabtu juga ada post test nya” sebut rahmiwati.
Rahmiwati menambahkan, setelah melalui pelatihan tersebut dalam waktu dekat peserta diharapkan sudah memiliki gambaran bisnis yang akan dijalankan baik di bidang kuliner maupun non kuliner.
“Kemungkinan di bulan oktober sudah mulai ada prototype, dan di November akhir akan ada kegiatan pameran produk program ini di Mall SKA” sebutnya.
Dari pameran tersebut, diharapkan produk tersebut akan dikenal masyarakat dan bisa mengundang investor yang bisa serius mengkomersilkan produk hasil program wirausaha ini. (Jayus)