MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) kembali mendapat kepercayaan dari Kemdikbudristek Dikti untuk menjadi pelaksana Program Wirausaha Merdeka (WMK) Tahun 2023 di Sulawesi Selatan.
Grand Opening Program WMK digelar Kamis, 24 Agustus 2023, Balai Sidang Muktamar 47 Muhammadiyah, Kampus Unismuh Makassar.
Pemilihan pelaksana program ini dilakukan melalui seleksi ketat. Tahun ini, program Wirausaha Merdeka 2023 melibatkan 34 perguruan tinggi dengan target sebanyak 12.000 mahasiswa. Selain Unismuh, berbagai kampus terkemuka di Indonesia menjadi pelaksana program ini, antara lain Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM).
“Dari 34 perguruan tinggi pelaksana WMK di Indonesia, tahun ini Unismuh memeroleh kuota 550 mahasiswa, yang merupakan utusan dari 27 Perguruan Tinggi,” ungkap Ketua Program WMK Unismuh Prof Andi Sukri Syamsuri, dalam sambutannya.
Mahasiswa yang mengikuti Program WMK di Unismuh antara lain berasal dari Universitas Hasanuddin, UIN Alauddin, UMI dan puluhan perguruan tinggi lainnya.
Program WMK merupakan amanah dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang target pada tahun 2024 untuk menciptakan 1 juta wirausaha baru. Ada dua jenis yang bisa mengakses program ini, antara lain Perguruan Tinggi dan Mahasiswa. Semuanya menjalani seleksi dan studi kelayakan.
Di Unismuh, para peserta WMK akan belajar selama satu semester penuh tentang kewirausahaan.
Kesuksesan Unismuh sebagai pelaksana WMK tahun lalu mendapatkan apresiasi Kemendikbud Ristek dengan pemberian penghargaan sebagai Pelaksana WMK terbaik dari segi kepatuhan administrasi.
Dalam sambutannya, Rektor Unismuh Prof Ambo Asse menyampaikan kesyukuran atas kepercayaan Kemdikbudristek kepada Unismuh sebagai pelaksana WMK untuk kedua kalinya.
“Tahun lalu kita membina 1006 mahasiswa WMK, dan mendapat penghargaan sebagai pengelola terbaik di Indonesia. Kita berharap prestasi itu bisa dipertahankan,” ungkapnya.
Nakhoda Unismuh itu menyebut, bahwa hasil karya mahasiswa Program WMK tahun lalu telah diikutsertakan dalam Expo di Korea Selatan.
“Ananda ikuti kegiatan secara serius. Hasil WMK tahun lalu sudah ikut dipamerkan di Korea Selatan, dalam pameran yang diikuti fakultas kedokteran Unismuh. Semoga peserta tahun ini juga
Kehadiran ananda pada WMK membanggakan dan menggembirakan. Mudah-mudahan ada lagi Expo akan kita ikutkan.
Pembukaan ditandai dengan pemukulan gendang secara bersama oleh Rektor Unismuh Prof Ambo Asse, Staf Ahli Gubernur Dr Since Erna Lamba, dan Kabag Tata Usaha LLDIKTI Wilayah IX Syaharuddin ST MM.
Harapan Kemdikbudristek
Tim Program Wirausaha Merdeka Kemdikbudristek Dr Nila Tristiarini berharap agar Unismuh Makassar bisa mempertahankan prestasi sebagaimana tahun sebelumnya.
“Kami titipkan 550 mahasiswa kepada Unismuh agar dididik berwirausaha. Kami tahu bahwa Unismuh memiliki konsep pengelolaan wirausaha yang sangat baik. Bahkan salah satu video yang dibuat Mahasiswa Unismuh untuk program WMK telah ditonton hingga level internasional,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa 550 mahasiswa yang lolos sebagai peserta WMK merupakan mahasiswa terpilih dari sekitar 80.000 mahasiswa pendaftar dari seluruh Indonesia.
Dalam pembukaan acara ini, Staf Ahli Bidang Ekonomi Gubernur Sulsel Dr Since Erna Lamba, Ketua BPH Unismuh Prof Gagaring Pagalung dan Kabag TU Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX Sultanbatara Syaharuddin ST MM, turut menyampaikan sambutan.
Tarian empat etnis yang ditampilkan UKM Talas Unismuh sebelum pembukaan, turut menghibur peserta yang hadir.
Penyerahan SK S3 Agribisnis
Dalam acara ini, diadakan penyerahan SK Mendibudristek dengan nomor 658/E/O/2023 yang berkaitan dengan izin pembukaan Program Studi Agribisnis Program Doktor di Unismuh Makassar. SK diserahkan Kabag TU LLDIKTI IX kepada Rektor Unismuh Makassar.
Dengan kehadiran Prodi S3 Agribisnis, Pascasarjana Unismuh saat ini mengelola tiga Program Studi S3, meliputi Pendidikan Agama Islam, Ilmu Pendidikan, dan Agribisnis.
Prodi S3 Agribisnis Unismuh diyakini akan memberikan kontribusi penting bagi perkembangan sektor agribisnis di Sulsel maupun Indonesia pada umumnya. (Hadi/Riz)