WONOSOBO, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan Madrasah di lingkungan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Wonosbo, Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Non Formal (PNF) adakan Diklat Implementasi Kurikulum Merdeka selama tiga hari beruturut-turut dan satu hari tambahan. Bertempat di Aula PDM kegiatan dilaksanakan dari tanggal 21-23, untuk materi sinkronus dan asinkronus pada tanggal 24 Agustus 2023.
Diklat IKM ini diikuti oleh para kepala sekolah, Waka Kurikulum dan satu guru kelas dari setiap Madrasah yang ada di lingkungan Muhammadiyah Wonosobo. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan guru-guru dalam mengimplentasikan Kurikulum Merdeka.
Acara dibuka langsung oleh ketua PDM Drs. Bambang Wen, MM. Pd. Pad hari Senin, 21/08/23. Dalam sambutannya ia mengajak para guru dan kepala sekolah untuk berubah dan bertransformasi agar bisa mengimbangi kemajuan zaman.
Kegiatan diklat ini berlangsung selama 32 jam selama 4 hari. Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Wonosobo, Drs. H. Suharna, MM. Pd, mengatakan bahwa tujuan diklat ini untuk memahami konsep dan struktur kurikulum merdeka. Memahami capaian pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, modul ajar, dan menciptakan kelas merdeka belajar melalui pembelajaran berdifferensiasi, menyiapkan dan menggunakan hasil assesmen dalam Kurikulum Merdeka.
“Kita berharap nanti guru-guru setelah kegiatan ini mampu menerapkan Kurikulum Merdeka secara bertahap, kegiatan ini nantinya akan diikuti dengan monitoring serta evaluasi di lapangan. Sebagai target untuk tahun ini 30 persen bisa diterapkan secara bertahap di kelas 1 dan 4.” Ujar Suharna kemudian.
Menurut Parwanto, S. Pd, MM. Pd. Dari Biro Kurikulum Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Non Formal PDM Wonosobo, serta pengawas SMP Kabupaten Wonosobo mengatakan, bahwa Dikdasmen ingin memberikan kemudahan bagi para guru Madrasah di Muhammadiyah agar bisa menerapkan kurikulum merdeka di setiap sekolah. “Para peserta akan dapat sertifikat”. Ujarnya.
Para peserta yang mengikuti diklat ini terdiri dari Madrasah Ibtidaiyah 19 sekolah, MTS Muhammadiyah 3 sekolah, dan 1 Madrasah Aliyah Muhammadiyah. “Ada ketambahan dari madarsah Rifaiyyah”. Ujar Yusuf Effendi Wakil Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF. Utusan sekolah terdiri dari kepala sekolah dan 2 guru kelas 1 dan 4 untuk MIM, kepala sekolah, Waka Kurikulum dan satu guru gelas 7 untuk MTs dan Madrasah Aliyah.
Agus Budiyanto, M. Pd. Kepala Sekolah MTs. Garung, Butuh mengatakan bahwa kegiatan sangat mendukung bagi para guru dan sekolah. “Banyak yang belum mengerti dengan Kurikulum Merdeka, jadi dengan kegiatan ini guru-guru bisa lebih mengerti dan lebih mudah dalam menerapkannya”.
Senada dengan Agus, Sumarah guru kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Karangmangu, Kaliwiro, mengatakan bahwa dengan kurikulum merdeka ini guru lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran, menyusun modul ajar dan proyek, capaian pembelajaran, dan program selama satu semester. “Kurikulum Merdeka ini lebih berorientasi pada bakat dan minat siswa, jadi lebih menyesuaikan kebutuhan siswa”. Ujar beliau kemudian.
Kegiatan ini berakhir pada hari rabu, 23/08/23. Kegiatan ditutup oleh Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Muhammadiyah Wonosobo. (Pauzan)