Refleksi dari Diskusi Hari Pers Muhammadiyah

Refleksi dari Diskusi Hari Pers Muhammadiyah

Refleksi dari Diskusi Hari Pers Muhammadiyah

Tepat pada tanggal 23 Agustus 2023, sebuah diskusi yang menginspirasi dan bermakna telah diadakan oleh Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, bekerjasama dengan Suara Muhammadiyah. Dalam acara yang berlangsung di SM Tower ini, topik menarik “Hari Pers Muhammadiyah” menjadi pusat perbincangan yang memperkaya pemahaman tentang pers dan peradaban umat dalam konteks Islam.

Diskusi ini mengambil inspirasi dari ajaran Islam yang pertama kali diperintahkan kepada umat manusia: “Iqra” atau “membaca.” Pesan ini mencerminkan pentingnya literasi sebagai fondasi peradaban. Melalui membaca, manusia menjadi mampu memahami dan mengamalkan ajaran yang membimbing kehidupan di dunia, serta membawa bekal ke arah akhirat.

Diskusi mempertegas bahwa Islam telah memberikan perhatian khusus pada literasi sejak zaman awal. Kisah Usman bin Affan yang mengumpulkan tulisan-tulisan Firman Allah menjadi Mushaf Al-Qur’an menjadi bukti konkret bagaimana budaya literasi sudah dijalankan dalam praktik. Sebagai contoh, literasi ini tidak hanya diwujudkan dalam bentuk tulisan di atas batu atau pelepah daun, tetapi juga mengarah pada pembentukan Mushaf Al-Qur’an yang menjadi dasar ajaran agama.

Peran Vital Pers dalam Peradaban

Diskusi menyoroti peran penting pers dalam mengelola kehidupan. Selain memberikan informasi, pers juga menjadi sarana pendidikan dan pengaruh sosial yang signifikan. Ini tercermin dalam sejarah pers yang mendukung perjuangan kemerdekaan dan membentuk pandangan masyarakat terhadap berbagai aspek, dari ekonomi hingga budaya. Pers juga berperan sebagai kontrol terhadap kebijakan pemerintah, memastikan transparansi dan kebenaran dalam informasi.

Dalam konteks Muhammadiyah, pers menjadi alat penting dalam menyebarkan pesan Islam. Diskusi menjelaskan bahwa pers tidak hanya menjadi wadah berita, tetapi juga merupakan sarana dakwah. Dalam menjalankan fungsi ini, pers membantu menyebarkan nilai-nilai Islam pada umat Muhammadiyah dan khalayak umum, mengangkat pesan-pesan kebenaran serta nilai-nilai moral.

Literasi: Pilar Masa Depan

Pendekatan Profesor Dadang Khamad dan Profesor Dr. KH Haidar Nasir, Msi pada pentingnya mengembangkan budaya literasi dan menulis menunjukkan bahwa literasi adalah fondasi peradaban masa depan. Budaya literasi ini tidak hanya akan membentuk umat yang cerdas, tetapi juga membawa perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan.

Dewan Pers juga memberikan wawasan berharga tentang faktor-faktor yang diperlukan agar media jurnalistik tetap bertahan. Komponen seperti pembaca, iklan, investor, pemilik, dan konten harus seimbang dan terintegrasi dalam upaya menjaga relevansi pers di era digital.

Misi SM dalam Menerangi Kehidupan

Suara Muhammadiyah (SM) memiliki tagline yang menggambarkan visi dan misinya: Meneguhkan, Mencerahkan, dan Menggembirakan. Hal ini menunjukkan tekad SM dalam membangun peradaban yang berasaskan pada kebenaran, pendidikan, dan kebahagiaan bagi umat, bangsa, dan negara.

Diskusi ini juga membuka kesempatan bagi Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah (MPI PP Muhammadiyah) untuk mengajukan peninggalan budaya dan spiritual ke UNESCO. Hal ini tidak hanya menjadi bentuk pengakuan atas kontribusi Muhammadiyah dalam memajukan peradaban, tetapi juga memperkaya warisan pengetahuan dan spiritualitas.

Dalam perayaan Milad ke-108 Suara Muhammadiyah, acara ini tidak hanya menjadi tonggak lahirnya Hari Pers Muhammadiyah, tetapi juga momentum untuk merefleksikan peran pers dalam menggali potensi ekonomi, menerangi dakwah, dan membentuk peradaban yang lebih baik. Harapan besar terletak pada pengembangan literasi, penerangan melalui pers, dan peningkatan nilai-nilai moral dalam rangka menciptakan masyarakat yang cerdas, sadar akan nilai-nilai kebenaran, dan mampu menghadapi tantangan zaman dengan bijak.

Rumini Zulfikar, Ketua PRM Troketon, Pedan, Klaten

Exit mobile version