PRM Kutosari Ajak Terapkan Akhlak Bertetangga

PRM Kutosari Ajak Terapkan Akhlak Bertetangga

KEBUMEN, Suara Muhammadiyah – Salah satu kegiatan rutin Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kutosari adalah mengkoordinir Pengajian Malam Jumat di Masjid Agung Kauman Kebumen, Jawa Tengah. Masjid yang memiliki latar belakang beragam termasuk afiliasi pergerakannya.

Pada Pengajian Malam Jumat, atau Kamis (24/8) malam setelah salat Maghrib, diisi oleh Kang Juki dengan topik “Akhlak Bertetangga”.

Dalam kesempatan tersebut Kang Juki mengingatkan sebagai seorang muslim berkewajiban untuk memperlakukan tetangganya dengan baik.

“Dari beberapa hadis tentang bertetangga, ada dua hadis yang merupakan penegasan perintah untuk bertetangga dengan baik,” kata Kang Juki saat menyampaikan materi pengajiannya.

Yang pertama disebut Kang Juki diawali dengan kalimat, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir …” Sedangkan yang kedua dimulai dengan kalimat, “Tidak akan masuk syurga …”

“Baru setelah kalimat pembuka tersebut dilanjutkan dengan kriteria yang perlu diperhatikan,” lanjut Kang Juki.

Hadis yang pertama diikuti kalimat, “… tidak akan menyakiti tetangganya.” Sedangkan hadis kedua dilanjutkan dengan kalimat, “… orang yang tetangganya tidak aman dari bahayanya.”

Dijelaskan juga oleh Kang Juki, kedua hadis yang berasal dari Abu Hurairah dan antara lain diriwayatkan oleh Imam Muslim itu merupakan hadis yang shahih menurut ijmak ulama.

“Sehingga sudah seharusnya menjadi pegangan kita dalam hidup bertetangga,” ujar Kang Juki.

Dalam kehidupan bertetangga, Kang Juki menjelaskan, kita tak hanya menjadi subyek yang memperlakukan tetangga, tapi juga obyek dari perilaku tetangga.

“Karena itu, Rasulullah SAW juga mewasiatkan kepada umatnya untuk meminta perlindungan kepada Allah SWT dari tetangga yang jahat,” kata Kang Juki mengutip hadis dari Abu Hurairah ra yang diriwayatkan oleh Imam Nasai.

Jika bisa mewujudkan kehidupan bertetangga yang baik, disampaikan Kang Juki, masyarakat yang baik juga bisa diwujudkan.

“Kalau mengeluhkan banyaknya persoalan yang terjadi di tengah masyarakat, maka sebenarnya bermula dari kehidupan bertetangga yang kurang baik. Tidak saling menjaga antar tetangga, dan lebih penting lagi, kurangnya amar makruf nahi munkar dengan tetangga,” tegas Kang Juki. (Achmad/Riz)

Exit mobile version