KISARAN, Suara Muhammadiyah- SMP Muhammadiyah 22 Kisaran sekolah penggerak menggelar workshop pembuatan modul ajar dengan pelatihan guru guru untuk kurikulum merdeka. Workshop ini dilangsungkan di lab SMP Muhammadiyah 22 Kisaran. Tampak dihadiri Ketua Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Asahan dan Non formal yaitu Bapak ( Prianda Febri. M.Pd ) Fasilitator/Narasumber, Siti Zukhroh dan Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 22 Kisaran ( Agus Salam. S.Pd ) segenap peserta workshop guru SMP Muhammadiyah 22 Kisaran.
Acara workshop di awali dengan pembukaan, kata sambutan oleh ketua Majelis Dikdasmen pimpinan daerah muhammadiyah asahan dan Non Formal Prianda febri dan dilanjutkan arahan kepala sekolah terkait workshop ” Pembuatan Modul Ajar Kurikulum Merdeka,” imbuhnya, di SMP yang dilaksanakan.
Selanjutnya Acara di isi oleh Narasumber, Siti Zukhroh Materi tentang gambaran umum dan petunjuk teknis penyusunan modul ajar. Pada sesi ini, dijelaskan terlebih dahulu terkait tentang modul ajarnya dan platform merdeka mengajar di kurikulum merdeka komponen-komponen utama modul ajar. Sekaligus memaparkan tentang syarat – syarat penyusunan modul ajar.
Kegiatan workshop Pembuatan modul ajar kurikulum merdeka ini. modul ajar diikuti dengan serius dan fokus terhadap modul. segenap seluruh guru guru SMP tersebut dan membentuk sebuah kelompok. Usai berdiskusi bersama kelompok rumpun mata pelajarannya, salah satu perwakilan kelompok disilahkan untuk mempresentasikan modul ajar yang telah dibuat. Peserta workshop lainnya dapat memberikan respon/tanggapan terkait modul ajar yang telah dipresentasikan.
Selanjutnya Perwakilan rumpun bahasa menyampaikan hasil modul ajar hasil kerjanya diharapkan, dari kegiatan workshop ini para guru – guru lebih memahami kaidah penyusunan modul ajar kurikulum merdeka dan mampu menyusun modul ajar sendiri sesuai mata pelajaran yang diampunya. Hal inilah sangat penting mengingat kedudukan modul ajar dalam kurikulum merdeka sama pentingnya dengan RPP pada kurikulum sebelumnya. Imbuhnya
Maka dari itu harapan kepala sekolah setiap guru sudah memahami dan dapat membuat modul ajar kurikulum merdeka apa lagi sekolah SMP Muhammadiyah 22 Kisaran adalah sekolah penggerak dan menjadi contoh bagi sekolah SMP lainya.
Oleh sebab itu guru sesuai mapel masing dapat menciptakan dan menanamkan modul ajar kepada siswa dalam metode pembelajaran berdiferiansasi kepada siswa. SMP Muhammadiyah 22 Kisaran cerdas, berprestasi dan berkarakter Islami Kurikulum Merdeka, Merdeka Belajar, Merdeka Mengajar. (Ade)