SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Melihat kondisi perkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah masa kini, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) periode 2018-2020, Najih Prastiyo mengungkapkan kader IMM harus mampu mengembangkan kekuatan teknologi untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia masa kini.
Hal ini disampaikan sebelum mengisi materi Masa Ta’aruf (Masta) PK IMM Ar Razi Fakultas Kedokteran UMS pada Kamis, (24/8).
Najih menyampaikan, semula perkaderan itu di cita-citakan prinsip dasarnya adalah target oriented. Semakin kesini, perkaderan mengarah ke materi oriented. Jadi pengayaan materi lebih diutamakan, daripada standarisasi terkait capaian-capaian. lebih banyak berfikir materi sebanyak-banyaknya, daripada catatan terkait target yang dilakukan, dan itu akan berdampak terhadap hasil dari proses kaderisasi yang dilakukan.
“Menyikapi disorientasi perkaderan, salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan cara membenarkan struktur kaderisasi, kalau formalnya pimpinan, bidang dari aspek pola fikir mereka terkait perkaderan. Fungsional instruk
tur dan fasilitator desain perkaderan hari ini,” paparnya.
Menurutnya konsentrasi IMM terkait nilai pasar itu penting dalam kehidupan modern hari ini. Mahasiswa Baru tidak akan melihat aspek wajib tidaknya ikut organisasi di kampus, tapi melihat hasil dari organisasi itu.
“Cara menggait kader IMM sekarang ini dengan cara menaikan market value. Disimbolkan dengan produk (kader, pimpinan) harus diatas rata-rata. Kalau ikut IMM atau tidak ikut sama saja, ya mending gausah ikut IMM. Mahasiswa baru akan melihat profil dari pimpinan IMM, dan juga fasilitas atau benefit ikut IMM,” tegas Najih.
Di Indonesia yang punya banyak peran penting di berbagai sektor, dunia kerja professional itu rata-rata bukan dari orang IMM. Tetapi mereka yang mampu membentuk kekutaan teknologi. Maka IMM harus beralih kesana.Bukan hanya berpacu pada pola lama, dengan orientasi pada konteks akademik.
“Basis keilmuan yang selama ini dilakukan teman-teman ini, tanpa mengkorelasikan kebutuhan dasar manusia hari ini. Salah satunya adalah teknologi, kita harus beradaptasi dengan itu, jangan punya mimpi tinggi,” ujarnya.
Ia berharap IMM mampu menjadi episentrum kaderisasi dan mampu membentuk tokoh Bangsa, Persyarikatan dan Umat.
“Secara pribadi, saya berharap IMM mampu menjadi salah satu episentrum kaderisasi bagi tokoh bangsa, Persyarikatan dan tokoh umat. Semua klasifikasi yang dibutuhkan di negrara, masyarakat, persyarikatan ada di IMM. Semua aspek kebutuhan publik ini kita bisa menyediakan Sumber Daya Manusia itu,” pungkasnya. (Fika Annisa)