YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Assoc Prof Dr Zakiyah MSi Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto menjadi narasumber dalam acara Seninar Nasional Studi Islam, Dakwah Islam, dan Pendidikan Islam di Era Digital Magister Ilmu Agama Islam UMY. Acara yang digelar secara ofline dan live zoom itu digelar Kamis, (30/8/2023).
Narasumber lain yakni Dr Nawari Ismail MAg dan Dr Aris Fauzan Sag MA dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Assoc Prof Dr Asrori Mukhtarom MA dari Universitas Muhammadiyah Tangerang, san Dr H M Lutfi Mustofa MAg dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Dalam pemaparannya Assoc Prof Dr Zakiyah MSi menjelaskan, hakekat Pendidikan Islam itu diantaranya mengembangkan fitrah, mendidik hati, batiniyah dan lahiriyah. Pentingnya disesuaikan dengan kondisi serta melangsungkan kehidupan anak lebih baik dan hidup Bahagia dunia akhirat.
“Unsur Pendidikan Islam itu yang pertama proses transinternalisasi. Kedua pengetahuan dan nilai silam. Ketiga kepada peserta didik. Keempat melalui upaya nengajian dan pengembangan potensi serta kesempurnaan hidup,” ungkapnya.
Menurutnya, Pendidikan Islam saat ini kurang berhasil karena belum mampu membentuk kepribadian anak secara kaffah. Dekadensi moral yang merajalela. Pelanggaran hukum, dan penyakit mental block, yaitu suka mengeluh, konflik batin dll.
“Problematika Pendidikan Islam diantaranya Problem idiologis, problem sistem dualism Pendidikan, problem penguasaan Bahasa, problem metodologi, dan pereduksian fungsi Pendidikan,” ungkapnya.
Sementara untuk era digital, lanjut Zakiyah, era yang tidak bisa ditolak, berdampak pada semua aspek kehidupan, dampak positif dan negatif, dan tergantung pada manusia memanfaatkan. Dampak era digital ada positif dan negatif.
“Dampak positifnya Distribusi informasi berjalan dengan cepat. Masyarakat menjadi lebih mudah dalam mengakses berbagai informasi. Kulitas SDM meningkat secara signifikan. Penggunaan teknologi digital membuat terjadinya banyak inovasi. Banyak alternatif pembelajaran yang bisa diakses oleh masyarakat,” pungkasnya. (tgr)