JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI) bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) gelar Sosialisasi Kecintaan Produk dalam Negeri Kepada Anak Didik Melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Sosialisasi ini digelar di Auditorium dr. Syafri Guricci Fakultas Kedokteran dan Kesehatan UMJ, Kamis, (31/08/2023).
Wakil Rektor IV UMJ, Dr. Septa Candra, S.H., M.H., mewakiliki Rektor UMJ., menyampaikan bahwa sosialisasi ini merupakan kegiatan yang penting dilakukan, karena masih banyak rakyat Indonesia yang tidak cinta dengan produk anak bangsa. Padahal produk dalam negeri juga memiliki kualitas yang baik.
“UMKM akan bertahan dan berkembang sehingga dapat membuka lowongan pekerjaan dan mengurangi pengangguran. Kita sebagai Perguruan Tinggi dituntut untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan di dalam kampus. Harapannya mahasiswa setelah lulus tidak lagi menjadi job seeker melainkan bagaimana caranya menjadi bos,” ujar Septa.
Hal yang sama disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga, Fajarini Puntodewi, S.H., M.Si. Ia menyampaikan sosialisasi ini dapat menggerakan kaum muda untuk dapat memproduksi, membeli dan menggunakan produk-produk Indonesia.
“Melalui kecintaan terhadap produk Indonesia dan menggunakannya, tentu akan menumbuhkan persoalan sosial dan aktivitas perekonomian Indonesia. Dari kegiatan ini saya juga melihat produk-produk inkubator dari mahasiswa UMJ itu sangat bagus bahkan sudah ada yang memiliki label halal. Ini memiliki potensi untuk merancah ke tingkat nasional bahkan bisa sampai internasional,” ujar Fajarini.
Sosialisasi juga menghadirkan dua narasumber inspiratif yaitu Founder Good News From Indonesia Akhyari Hananto dan Koordinator Inovasi, HAKI dan Hubungan antar Lembaga LPPM UMJ, Dr. Taufiqurokhman.
Akhyari Hananto menyampaikan alasan bangsa Indonesia harus cinta, bangga, dan membeli produk Indonesia diantaranya sebagai wujud cinta dan syukur menjadi anak bangsa Indonesia, menyediakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas made in Indonesia, dan produk Indonesia belum mendapatkan tempat terhormat.
Pada era teknologi yang kian pesat, mahasiswa sebagai generasi muda justru kurang memiliki inovasi. Hal tersebut dijelaskan Dr. Taufiqurokhman, bahwa ada arus peradaban di mana generasi muda menjadi lebih malas. Kecerdasan manusia saat ini yang dilatih adalah audio dan visual.
“61 persen perekonomian di Indonesia diisi oleh UMKM. Indonesia saat ini sedang transformasi digital. Meskipun mahasiswa tapi perlu melakukan usaha produktif. Tidak hanya mahasiswa, dosen pun saya harap dapat dibina agar memiliki jiwa wirausaha,” ujar Taufiq.
Tidak hanya paparan materi, kegiatan Sosialisasi Kecintaan Produk dalam Negeri juga dimeriahkan dengan penampilan tari Betawi oleh UKM tari Renaissance UMJ dan hadiah beragam produk lokal Indonesia. Pada kesempatan itu UMKM milik mahasiswa juga ditinjau oleh pejabat Kemendag RI.
Turut hadir para Wakil Rektor, Dekan dan Wakil dekan di lingkungan UMJ. Sebanyak lebih dari 100 mahasiswa mengikuti rangkaian sosialisasi dengan antusias kegiatan yang juga ditayangkan di kanal Youtube TV UMJ dan siaran televisi di saluran TVMu. (MT/NV/KSU)