Refleksi, IMM Sukoharjo Gelar Ngaji Kebangsaan

Refleksi, IMM Sukoharjo Gelar Ngaji Kebangsaan

SUKOHARJO, Suara Muhammadiyah – Gedung Auditorium Djazman UMS menjadi ruang dan waktu berlangsungnya sebuah acara Ngaji Kebangsaan yang bertemakan “Kader Bangsa: Siap Menghadapi Tantangan, Menyambut Peluang. Acara tersebut diselenggarakan oleh PC IMM Sukoharjo pada Jumat sore. (9/2/2024).

Ngaji Kebangsaan menjadi upaya pencerdasan terhadap kaum muda Muhammadiyah agar tidak gagap dalam menghadapi tantangan-tantangan kebangsaan yang semakin dinamis.

Acara tersebut ramai dihadiri oleh peserta yang terdiri dari Ketua PWM Jawa Tengah, PDM se-Soloraya, Angkatan Muda Muhammadiyah Lintas Ortom se-Soloraya yang terdiri dari IPM, IMM, NA, PM, TSPM, HW.

Dalam sambutan Bapak Dr. H. Srie Lahir, M.Pd selaku Wakil Ketua PDM Sukoharjo menyampaikan bahwa Angkatan Muda Muhammadiyah ini semua harus mempersiapkan diri untuk mengambil peluang dan menghadapi tantangan.

“Setidaknya ada tiga bekal perjuangan, yakni keyakinan (iman), pikiran (ilmu) dan aksi (amal) sebagai penuntun kesuksesan” kata Pak Srie Lahir.

Sementara Bapak H. Wiwaha Aji Santosa selaku Wakil Ketua PDM Sukoharjo sekaligus Calon anggota DPR RI menyampaikan pemilu tahun sekarang berbeda dengan dulu. Ia memaparkan jika politisasi birokrasi dlu sangat kencang tekanannya, sehingga peluang besarnya jika melakulan loyalitas tanpa batas tanpa prestasi. Dan sekarang, tidak terlalu tinggi tekananannya, hal ini menjadi peluang secara terbuka.

“Ngaji kebangsaan ini menjadi ikhtiar menjawab tantangan di Muhammadiyah yang gagap sikap jika ditarik ke politik dan sebagian kebabalsan dalam etika berpolitik. Dan AMM sebagai komponen anak muda harus mengambil peluang supaya Muhammadiyah dapat semakin besar manfaatnya dengan merapatkan barisan di tahun politik ini”, Ucap Pak H. Wiwaha Aji Santosa.

Wejangan terakhir dari KH. Dr. Tafsir selaku Ketua PWM Jawa Tengah mengatakan bahwa peran Muhammadiyah selain sebagai gerakan keagamaan dan agen perubahan sosial tapi juga kekuatan politik walau sekalipun bukan partai politik.

“Kepribadian Muhammadiyah dalam berpolitik ada pada poin 1 dan 9, yakni beramal dan berjuang untuk kesejahteraan dan perdamaian. Dan Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridlai Allah SWT.”, tutur KH. Tafsir.

“Saya sangat mengapresiasi dan mendukung keberanian H. Wiwaha Aji Santosa bertarung untuk dakwah siyasah. Semuanya harap memilih beliau. Sebab dewan itu tugas pokoknya membuat legislasi dan mengatur anggaran pemerintah yang itu merupakan jihad konstitusi,” pungkas KH. Tafsir.

Exit mobile version