Spirit Berkemajuan Harus Jadi Ciri Utama Pesantren Muhammadiyah

Spirit Berkemajuan Harus Jadi Ciri Utama Pesantren Muhammadiyah

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Islam berkemajuan yang menjadi spirit gerakan Muhammadiyah, harus diimplementasikan dalam pengembangan amal usahanya. Termasuk dalam pembinaan pondok pesantren yang menjadi bagian lembaga pendidikan yang menjadi ciri khas Persyarikatan Muhammadiyah.

Demikian benang merah yang disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Hal ini disampaikannya ketika menyampaikan amanah dan pokok-pokok pikiran dalam rapat koordinasi Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah se-Sulawesi Selatan (Sabtu, 10 Februari 2024).

Kegiatan ini berlangsung di Ma’had Al Beer Unismuh Makassar, diikuti peserta yang terdiri dari Pengurus Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah, Mudir Pesantren Muhammadiyah se-Sulawesi Selatan dan undangan lainnya.

Dalam bagian lain pemaparannya, Prof. Ambo Asse, yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar ini, mengingatkan kepada Mudir Pesantren Muhammadiyah agar lebih aktif dan profesional dalam pengembangan pesantren. Hal ini sangat penting, karena pesantren adalah lembaga pembinaan dan pendidikan Muhammadiyah, yang diharapkan menjadi pemimpin umat dan Persyarikatan pada masa yang akan datang.

Dimana dalam ajaran Islam, mempersiapkan generasi penerus adalah menjadi kewajiban yang harus dilakukan secara serius dan berkesinambungan. Wajah umat Islam dan perjuangan di jalan dakwah ke depan, akan sangat ditentukan pada pembinaan generasi muda saat ini.

Guru Besar bidang Ilmu Hadits ini, menambahkan kegiatan dalam pesantren harus sehat. Dalam arti sehat dalam semua kegiatan yang berciri islami. Sebabnya adalah pesantren yang maju itu jika terdapat aman, maju dan modern.

Sementara itu, koordinator bidang pendidikan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Dr. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I., dalam kegiatan yang sama, mengatakan bahwa kunci keberhasilan lembaga pendidikan Muhammadiyah adalah keikhlasan para mudir dan para pembinanya. Semangat jihad dalam mengelola pesantren harus dipelihara dengan sebaik-baiknya.

Ketua LP2M Sulawesi Selatan, KH. Lukman Abd. Shamad, Lc, M.Pd., menjelaskan bahwa rapat koordinasi ini sengaja diadakan untuk membicarakan beberapa hal. Di antaranya adalah terkait dengan pengembangan pesantren serta pemanfaatan pusat pendidikan dan latihan (Pusdiklat) Pesantren Muhammadiyah di Malino Kabupaten Gowa *. (HFS)

Exit mobile version