GOWA, Suara Muhammadiyah – Pelatihan Instruktur Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan resmi ditutup pada Ahad, (30/6/24) yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan.
Mawardi Pewangi, Wakil Ketua PWM Sulsel, berharap agar peserta instruktur nantinya menjadi kader yang militan dan selalu tertanam dalam jiwanya rasa keikhlasan dalam bermuhammadiyah serta memiliki komitmen yang kuat dalam menjalankan keinstrukturannya.
“Jadilah kader inti dan militan Muhammadiyah. Jangan duakan Muhammadiyah dengan yang lain, sekali Muhammadiyah tetap Muhammadiyah,” tegasnya.
“Harus menanamkan sikap ikhlas dalam bermuhammadiyah, jujur, amanah, dan tanggung jawab. Memiliki komitmen dalam Muhammadiyah,” harapnya.
Selain itu, seorang instruktur harus berkepribadian Muhammadiyah yang senantiasa sami’na wa atho’na.
“Instruktur itu berkepribadian Muhammadiyah dan sebagai anggota Muhammadiyah harus sami’na wa atho’na,” ungkapnya.
Lanjutnya, seperti lagu Mars Muhammadiyah, seorang instruktur itu harus senantiasa menyinari seperti Sang Surya yang tetap harus bersinar, dan berkarakter Muhammadiyah.
Beliau juga sangat berharap agar pelaksanaan Baitul Arqam bukan hanya di tingkat PDM dan PCM serta AUM tetapi juga harus dilakukan di masjid-masjid Muhammadiyah agar ideologi Muhammadiyah tetap terjaga.
“Di AUM dilaksanakan Baitul Arqam, begitu pun di PDM dan PCM, termasuk Baitul Arqam di Masjid Muhammadiyah, sehingga jangan heran banyak konflik karena ada pengaruh dari luar,” harapnya.
Beliau berpesan kepada seluruh peserta instruktur yang baru saja selesai mengikuti pelatihan instruktur untuk tidak menjadi pengangguran dalam bertugas saat ada Baitul Arqam.
“Jangan nganggur jadi instruktur, laksanakan Baitul Arqam,” pesannya.
Terakhir, beliau menegaskan bahwa untuk menjaga ideologi Muhammadiyah dengan baik, Muhammadiyah tidak boleh diduakan serta senantiasa bahagia dan beramal di Muhammadiyah.
“Muhammadiyah jangan dipoligami. Kalau bahagia bermuhammadiyah, banyak beramal di Muhammadiyah,” tutupnya. (Ibnu/Riz)